Mulyadi Subarjo, NIM011228096304 (2018) HUBUNGAN KADAR ADIPONEKTIN SERUM DAN NILAI FORCED EXPIRATORY VOLUME IN 1 SECOND (FEV1)PADA PENDERITA ASMA. Thesis thesis, Universitas Airlangga.
Text (abstrak)
PPDS.PKR.10-18 Sub h abstrak.pdf Download (46kB) |
|
Text (fulltext)
PPDS.PKR.10-18 Sub h.pdf Restricted to Registered users only until 21 January 2022. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang Adipokin, suatu kelompok protein yang disekresikan dari jaringan adiposa, menghasilkan salah satu diantaranya adiponektin yang bersifat antiinflamasi. Konsentrasi adiponektin serum menurun pada asma dan berkorelasi terbalik dengan prognosis penyakit yang lebih buruk. Hubungan adiponektin dengan asma pada manusia saat ini masih kontroversial meskipun adiponektin dan reseptornya diekspresikan di dalam sel-sel saluran napas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan hubungan peran adiponektin mempengaruhi derajat obstruksi saluran napas yang diukur dari nilai FEV1 pada penderita asma. Metode Penelitian analitik observasional dengan rancangan potong lintang di Poli Asma/PPOK RSUD Dr. Soetomo Surabaya mulai Maret-April 2018. Sampel penelitian sejumlah 40 orang adalah penderita asma yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dilakukan pemeriksaan spirometri untuk menilai FEV1 dan pemeriksaan darah vena untuk kadar adiponektin serum dengan metode Sandwich Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay (ELISA). Hasil Tidak didapatkan korelasi yang bermakna antara nilai FEV1 terhadap nilai adiponektin (r = 0,174; 95% CI -0,145 – 0,461; p = 0,283). Perbandingan nilai FEV1 terhadap kelompok adiponektin tidak didapatkan perbedaan bermakna (p = 0,885). Rerata FEV1 tertinggi pada kelompok adiponektin rendah. Tidak didapatkan perbedaan bermakna antara kadar adiponektin serum pada kelompok derajat obstruksi ringan/sedang/berat (p = 0,259). Rerata kadar adiponektin serum tertinggi (ADP = 57,08 ng/ml) pada kelompok derajat obstruksi ringan, diikuti kelompok obstruksi sedang (ADP = 49,72 ng/ml), dan kelompok obstruksi berat (ADP = 45,58 ng/ml). Kesimpulan Tidak didapatkan korelasi yang signifikan antara nilai FEV1 dan kadar adiponektin serum pada penderita asma. Namun didapatkan trend korelasi searah yaitu kadar adiponektin serum menurun dan juga FEV1 menurun meskipun tidak bermakna.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK PPDS.PKR.10/18 Sub h | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | asma, adiponektin, FEV1 | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine | |||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Pulmonologi dan Ilmu kedokteran Respirasi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Fahimatun Nafisa Nafisa | |||||||||
Date Deposited: | 21 Jan 2019 04:44 | |||||||||
Last Modified: | 21 Jan 2019 04:44 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/79261 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |