PENGARUH JENIS PERAWATAN LESI WHITE SPOT TERHADAP KEKUATAN GESER DAN MORFOLOGI ENAMEL (Penelitian Eksperimental Laboratoris)

MELISA BUDIPRAMANA, 021518066302 (2018) PENGARUH JENIS PERAWATAN LESI WHITE SPOT TERHADAP KEKUATAN GESER DAN MORFOLOGI ENAMEL (Penelitian Eksperimental Laboratoris). Thesis thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text (abstrak)
PPDSG.ORT.16-18 Bud p abstrak.pdf

Download (29kB)
[img] Text (fulltext)
PPDSG.ORT.16-18 Bud p.pdf
Restricted to Registered users only until 22 January 2022.

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Latar belakang: Pada gigi dengan lesi white spot, terjadi penurunan kekuatan cekat breket ortodonti yang menyebabkan breket mudah terlepas saat perawatan. Peningkatan prevalensi karies pasca insersi peranti cekat ortodonti juga menyebabkan lesi white spot perlu segera dirawat sebelum dilakukan insersi peranti. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perawatan lesi white spot (fluoride varnish, CPP-ACPF varnish, dan infiltrasi resin) terhadap kekuatan geser breket dan morfologi enamel. Metode: Sebanyak 60 sampel gigi bovine dibersihkan dan dipotong, kemudian dibagi dalam 5 kelompok. Kelompok 1 merupakan kelompok kontrol tanpa perlakuan. Pada kelompok lainnya, sampel direndam dalam larutan demineralisasi selama 96 jam. Sampel pada kelompok 2 hanya dilakukan demineralisasi kemudian disimpan dalam saliva buatan. Dilakukan perawatan lesi white spot pada sampel kelompok lain, yaitu fluoride varnish (kelompok 3);, CPP-ACPF varnish (kelompok 4), dan infiltrasi resin (kelompok 5). Kemudian, breket dipasang dengan bahan bonding RMGIC pada seluruh sampel, dan dilakukan uji kekuatan geser. Penilaian sisa adesif dengan skor ARI dilakukan setelah uji kekuatan geser. Pengamatan morfologi enamel (diameter porositas dan panjang retakan) dengan SEM dilakukan sebelum penempelan breket dan setelah proses debonding dan polishing. Hasil: Aplikasi varnish menurunkan kekuatan geser secara signifikan, sedangkan proses demineralisasi dan aplikasi infiltrasi resin sedikit meningkatkan kekuatan geser tetapi tidak signifikan. Nilai ARI tertinggi didapatkan setelah aplikasi infiltrasi resin. Seluruh perlakuan mampu menutup porositas dan retakan yang terbentuk setelah proses demineralisasi, tetapi ukuran porositas dan panjang retakan tidak berubah. Kesimpulan: Perawatan lesi white spot dengan varnish menurunkan kekuatan geser secara signifikan, sedangkan resin infiltrasi meningkatkan kekuatan geser. Aplikasi varnish mampu memperbaiki kondisi morfologi enamel, tetapi aplikasi resin infiltrasi menyebabkan kerusakan enamel yang lebih parah setelah debonding dan polishing.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK PPDGS.ORT.16/18 Bud p
Uncontrolled Keywords: white spot lesion treatment, orthodontic shear strength, enamel morphology
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine
Divisions: 02. Fakultas Kedokteran Gigi > Orthodontics
Creators:
CreatorsNIM
MELISA BUDIPRAMANA, 021518066302UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAri Triwardhani, Dr. , drg. M.Sc, Sp.Ort(K)UNSPECIFIED
Thesis advisorIda Bagus Narmada, Dr. , drg., Sp.Ort(K)UNSPECIFIED
Depositing User: Fahimatun Nafisa Nafisa
Date Deposited: 22 Jan 2019 05:22
Last Modified: 24 Jan 2019 08:36
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/79329
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item