KIKI ASTREA TRISMININGSIH, 101611123011 (2018) HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA MENTAL DENGAN KELELAHAN KERJA (STUDI PADA MASINIS UPT CREW KA BLITAR DAOP VII MADIUN PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK FKM 19 19 Tri h.pdf Download (70kB) |
|
Text (FULLTEXT)
FULLTEXT FKM 19 19 Tri h.pdf Restricted to Registered users only until 29 January 2022. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Faktor penyebab kecelakaan kereta api salah satunya adalah kelelahan kerja yang terjadi pada masinis. Kelelahan setiap individu menunjukkan kondisi yang berbeda, namun seluruhnya dapat dikarenakan oleh hilangnya efisiensi, ketahanan tubuh dan turunnya kapasitas kerja. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara beban kerja mental dengan kelelahan kerja pada masinis. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain penelitian deskriptif dan termasuk dalam penelitian cross sectional. Populasi penelitian sebesar 24 masinis dengan menggunakan sampel penelitian total populasi. Variabel independen penelitian adalah beban kerja mental sedangkan variabel dependennya adalah kelelahan kerja. Analisa data untuk mengetahui kuat hubungan menggunakan koefisien kontingensi correlation spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (45,8%) responden mengalami kelelahan kerja subjektif tingkat tinggi. Berdasarkan karakteristik individu sebagian besar (58,3%) responden berusia ≤35 tahun, semua responden berpendidikan terakhir tingkat SMA, sebagian besar (62,5%) responden memiliki status gizi gemuk dan (62,5%) responden memiliki masa kerja 6-10 tahun. Sebagian besar (58,3%) responden mengalami beban kerja mental berat dengan rata-rata Weighted Workload (WWL) sebesar 80,23 yang termasuk dalam kategori beban kerja mental berat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hubungan karakteritik individu usia dengan kelelahan kerja subjektif memiliki kuat hubungan lemah, status gizi dengan kelelahan kerja subjektif memiliki kuat hubungan sangat lemah, dan masa kerja dengan kelelahan kerja subjektif memiliki kuat hubungan yang sedang. Hubungan antara beban kerja mental dengan kelelahan kerja subjektif memiliki kuat hubungan yang kuat. Saran untuk masinis melakukan relaksasi, memiliki aktivitas fisik yang cukup, memanfaatkan waktu istirahat dengan baik, untuk perusahaan secara rutin melakukan pengukuran indeks masa tubuh dan menyedikan fasilitas olahraga, untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan pengukuran kelelahan kerja secara objektif.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK FKM 19/19 Tri h | ||||||
Uncontrolled Keywords: | karakteristik individu, beban kerja mental, kelelahan kerja, masinis | ||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA638 Immunity and immunization in relation to public health |
||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | mat sjafi'i | ||||||
Date Deposited: | 29 Jan 2019 08:19 | ||||||
Last Modified: | 29 Jan 2019 08:19 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/79680 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |