Nurun Nujum, NIM011511133207 (2018) FAKTOR RESIKO KECACINGAN YANG DISEBABKAN SOIL-TRANSMITTED HELMINTH PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD NEGERI DONO 2 KABUPATEN TULUNGAGUNG. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Text (Abstrak)
Abstrak KKA KK FK.PD.15718 Nuj f.pdf Download (88kB) |
|
Text (Fulltext)
KKA KK FK.PD.15718 Nuj f.pdf Restricted to Registered users only until 1 February 2022. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Kecacingan merupakan suatu keadaan dimana manusia terinfeksi oleh parasit cacing, salah satunya yaitu yang disebabkan oleh Soil-transmitted Helminth (STH). Kecacingan masih dianggap sebagai Neglected Tropical Disease karena masih mendapatkan perhatian yang rendah walaupun sebenarnya infeksi ini dapat dikendalikan. Sebanyak 1,5 juta penduduk dunia terinfeksi STH. Di Indonesia,kasus infkesi STH pada anak-anak sebesar 31,8%, sedangkan untuk provinsi Jawa Timur sendiri sebensar 7,95%. Beberapa kelompok yang memiliki resiko tinggi terinfeksi STH yaitu anak usia pra-sekolah, anak usia sekolah, wanita usia subur(termasuk wanita hamil pada trimester kedua dan ketiga serta wanita menyusui), dan orang dewasa yang memiliki resiko tinggi terinfeksi yang berhubungan dengan pekerjaannya. Kesehatan individu dan sanitasi lingkungan juga memiliki hubungan yang nyata pada kejadian infeksi STH. Anak usia sekolah merupakan salah satu kelompok dengan resiko tinggi terinfeksi STH. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran faktor resiko kecacingan yang disebabkan Soil-transmitted Helminth pada anak usia sekolah di SD Negeri Dono 2 Kabupaten Tulungagung. Tujuan: Mendapatkan gambaran faktor resiko kecacingan yang disebabkan Soiltransmitted Helminth pada anak usia sekolah di SD Negeri Dono 2Kabupaten Tulungagung. Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif observasional dengan menggunakan kuesioner dan pengumpulan spesimen tinja pada siswa kelas 1-6 di SD Negeri Dono 2 Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2018-2019. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan distribusi jenis kelamin terbanyak yaitu pria (53,7%), kelompok usia terbanyak adalah 5-11 tahun (90,7%), tidak ditemukan kejadian kecacingan (0%), kebiasaan mencuci sebelum makan (98,1%) terbanyak menggunakan sabun dan air (72,2%), kebiasaan mencuci setelah bermain (75,9%) terbanyak menggunakan air saja (51,8%), kebiasaan mencuci setelah buang air besar(100%) terbanyak menggunakan sabun dan air (92,6%), sebagian besar anak memiliki kebiasaan bermain di tanah (66,7%), sebagian besar tidak memiliki jamban sehat(61,1%), sebagian besar menggunakan jamban (90,7%), sebagian besar tidak memiliki kebiasaan menggunakan alas kaki (83,8%), sebagian besar memiliki pengetahuan tentang kecacingan yang baik (74,1%), kebiasaan memotong kuku terbanyak adalah ≥1 kali seminggu (64,8%), dan kebersihan kuku terbanyak tergolong buruk (55,6%).
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK FK.PD.157/18 Nuj f | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Soil-transmitted Helminth, kecacingan, faktor resiko, anak usia sekolah | ||||||
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) > R735-854 Medical education. Medical schools. Research | ||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Mr Mudjiono Mudj | ||||||
Date Deposited: | 01 Feb 2019 08:50 | ||||||
Last Modified: | 12 Feb 2019 02:08 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/79754 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |