Sandhilino Bagus Pratama, NIM011511133082 (2018) PENGARUH INTOKSIKASI SUB-AKUT SENG TERHADAP PARAMETER HEMATOLOGI MENCIT (Mus musculus). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

	Text (Abstrak) Abstrak KKA KK FK.PD.16618 Pra p.pdf Download (67kB)
	Text (Fulltext) KKA KK FK.PD.16618 Pra p.pdf Restricted to Registered users only until 6 February 2022. Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Seng (Zn) memiliki konsentrasi sekitar 70mg/kg pada kerak bumi. Aktivitas industri seperti penambangan, pabrik baja, pembakaran sampah dan batu bara, pabrik cat, pabrik karet, dan pabrik baterai kering meningkatkan konsentrasi seng di udara, air, dan permukaan tanah. Dari penelitian mukhtar, et al (2013), menunjukkan jika kandungan seng (Zn) di udara yang di lakukan di beberapa kota besar di Indonesia di kisaran 2,9-913 ng/m3 dengan presentasi tertinggi di Surabaya. Penelitian lain juga menyebutkan jika analisis air di daerah aliran sungai (DAS) Brantas mengalami pencemaran sedang dan berat dengan seng sebagai salah satu parameter yang tidak memenuhi standar mutu dengan kadar tertinggi pada musim kemarau mencapai 120 ppm(Nurdin, A. et al., 2014). Toksisitas adalah suatu kondisi di mana terjadi gangguan pada afek, fungsi, persepsi, kesadaran, perilaku, dan fisiologis seseorang setelah mendapat paparan secara inhalasi atau menelan racun. Racun sendiri diartikan sebagai zat yang jika dipaparkan kepada organisme hidup melalui inhalasi, kontak kulit, dan melalui pencernaan akan menyebabkan kerusakan atau bahkan kematian sel (Hodgson,2004). Pada penelitian ini menggunakan mencit (Mus musculus) berjumlah 36 ekor yang kemudian di bagi menjadi 4 kelompok. 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan dengan perlakuan pemberian seng (ZnSO4) selama 14 hari untuk mengetahui efek toksisitas akut seng. Dosis yang di berikan yakni 20mg/kgBB, 40mg/kgBB, dan 60mg/kgBB. Setelah perlakuan selama 14 hari, darah mencit diambil dari jantungnya kemudian di cek parameter yang di periksa (kadar Hb, hitung jumlah leukosit, dan hitung jumlah trombosit). Pada penelitian ini , dari 4 kelompok uji didapatkan hasil rerata tertinggi kadar hemoglobin pada kelompok kontrol (K) dengan kadar 15,15±0,29 g/dL dan rerata terendah pada kelompok perlakuan 3 (P3) dengan kadar 14,30±0,68 g/dL. Pada pemeriksaan hitung jumlah leukosit rerata tertinggi pada kelompok kontrol(K) dengan jumlah leukosit sebanyak 9,50±0,52 103/μL dan rerata terendah pada kelompok perlakuan 3 (P3) dengan banyak leukosit sebesar 6,32±0,11 103/μL. Pada pemeriksaan trombosit didapatkan rerata hitung jumlah trombosit rerata tertinggi didapatkan pada kelompok perlakuan 3 (P3) dengan jumlah trombosit 946±23,24 103/μL dan rerata terendah pada kelompok kontrol (K) dengan total 887,67±39,80 103/μL.Pada uji komparasi One-Way ANOVA pada parameter kadar hemoglobin dan hitung jumlah leukosit didapatkan nilai p<0,005, didapatkan perbedaan bermakna antara peningkatan dosis dengan kadar hemoglobin dan hitung jumlah leukosit mencit (Mus musculus). Pada hitung jumlah trombosit didapatkan nilai p>0,005, yang berarti tidak didapatkan perbedaan bermakna antara peningkatan dosis dengan jumlah trombosit mencit (Mus musculus). Pada uji korelasi Pearson, hubungan antara peningkatan dosis seng(ZnSO4) terhadap kadar hemoglobin dan hitung jumlah leukosit mencit (Musmusculus) p<0,05. Didapatkan hubungan kuat pada peningkatan dosis terhadap menurunnya kadar hemoglobin dan hubungan sangat kuat pada penurunan hitung jumlah leukosit. Sedangkan pada peningkatan dosis seng (ZnSO4) terhadap hitung jumlah trombosit mencit (Mus musculus) didapatkan nilai p>0,05, yang memiliki arti bahwa kedua variabel tidak memiliki hubungan.

Actions (login required)

View Item