NUR HOLIFAH, 071614453006 (2018) POLITIK BLATER DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (Studi Kasus Desa Banjar Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang). Thesis thesis, Universitas Airlangga.

	Text (ABSTRAK) ABSTRAK_TP.17 18 Hol p.pdf Download (252kB)
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT_TP.17 18 Hol p.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (JURNAL) JURNAL_TP.17 18 Hol p.pdf Download (366kB)

Abstract

Studi ini mempelajari mengenai keberadaan dan peran blater dalam pembangunan infrastruktur di Madura dengan mengunakan pendekatan ilmu politik. Kajian tentang masalah mengenai kekuasaan blater ini bisa dibilang sudah cukup banyak, tetapi pembahasan yang fokus mengenai politik blater dan implikasi politik keterlibatan blater dalam pencapaian keberhasilan pembangunan infrastruktur di Madura ini masih tebatas jumlahnya. Selain itu, studi ini mengaitkan pula dengan studistudi sebelumnya. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi ilmiah yang memadai mengenai politik blater dalam pembangunan infrastruktur di Madura. Mempelajari masalah politik blater dalam pembangunan infrastruktur di Madura ini cukup menarik. Apalagi bila didekati dengan menggunakan perspektif politik, maka persoalan politik blater dalam pembangunan infrastruktur di Madura ini akan memperlihakan banyak faktor yang terkait di dalamnya. Karena itu, penting sekali mengkaji secara ilmiah dengan menggunaan teori, akan banyak membantu dalam memperoleh informasi yang memadai tentang politik blater dalam pembangunan infrastruktur di Madura. Ada dua permasalahan yang diteliti dalam studi ini, yaitu pertama, bagaimana strategi para blater dalam membangun jaringan atau jejaring dengan elit formal dan informal untuk mempertahankan eksistensinya sebagai sosok blater di daerah kekuasaannya. Kedua, apa implikasi politik kekuasaan blater terhadap pencapaian keberhasilan pembangunan infrastruktur di Madura. Teori untuk menganalisis permasalahan itu ada tiga, yaitu pertama teori Local Strongman Joel S. Migdal. Kedua, teori Local Bosissme John T. Sidel dan yang ketiga adalah teori Patronase Politik James C. Scott. Metode penelitiannya adalah kualitatif deskriptif dan jenis penelitiannya adalah case study. Dari analisis data terlihat bahwa temuan yang pertama, strategi yang dibangun dengan elit formal dan informal yakni mulai dari membangun kedekatan dengan aparat penegak hukum bapak JAC sehingga menghantarkan bapak blater LA ini untuk bisa dekat dengan elit formal dan elit informal lainnya di seluruh Madura, sehingga jaringan relasi kekuasaan yang dibangun oleh blater LA dengan elit formal maupun informal merupakan strategi yang sangat bagus karena dengan jaringan relasi kekuasan yang dibangun oleh blater LA dengan elit formal maupun informal mampu melegitimasi kekuasaannya di dalam masyarakat Desa Banjar. Kedua, implikasi politik kekuasaan blater LA terhadap pencapaian keberhasilan pembangunan infrastruktur di Madura yakni dengan keterlibatan blater LA dalam setiap proyek pembangunan infrastruktur sangat berpengaruh dalam memperkuat keblaterannya sehingga semakin melegitimasi kekuasaannya di Desa Banjar. Tetapi dalam pandangan masyarakat di Desa Banjar keberadaan sosok blater ini ada sisi positif dan negatifnya. Positifnya mampu menciptakan keamanan. Sedangkan dampak negatifnya masyarakat merasa sedikit kurang menyetujui dengan keterlibatan blater LA dalam setiap proyek pembangunan infrastruktur karena pencapaian keberhasilan pembangunnanya tidak sesuai dengan standar pembangunan yang berlaku.

Actions (login required)

View Item