Arnold Arswenda Kusuma, 071614553016 (2018) KERJASAMA KUTAI KARTANEGARA DAN REPUBLIK SEYCHELLES DALAM PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA DI KUTAI KARTANEGARA. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

	Text (ABSTRAK) ABSTRAK_THI.03 18 Kus k.pdf Download (180kB)
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT_THI.03 18 Kus k.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (JURNAL) JURNAL_THI.03 18 Kus k.pdf Download (381kB)

Abstract

Penelitian ini menalaah mengenai perubahahan arah kebijakan ekonomi-politik Kabupaten Kutai Kartanegara yang ingin melepaskan diri dari ketergantungan kepada penggunaan sumber daya tidak terbaharukan menuju kepada sumber daya yang lebih berkelanjutan. Dalam realisasi program tersebut, pihak Pemerintah Kutai Kartanegara bekerjasama dengan salah satu negara yang berada di kawasan Afrika, yaitu Seychelles untuk mengembangkan potensi pariwisata yang berbasis pada ecotourism di Kutai Kartanegara. Penelitian ini menggunakan motode deskriptif-analitik dengan mengambil pandangan kerjasama internasional, comparative advantage, dan ecotourism. Argumen yang dihadirkan yaitu, alasan Kutai Kartanegara menganggap Seychelles sebagai mitra yang strategis dalam membantu program pengembangan pariwisata yang berbasis ecotourism adalah merujuk kepada spesialisasi yang dimiliki oleh Seychelles dalam penerapan kebijakan nasionalnya untuk mengembangkan potensi ecotourism di Seychelles itu sendiri, dan terdapatnya kesamaan pada kedua aktor yang terkait dengan permasalahan eksploitasi sumber daya alam. Penelitian ini dimulai dengan memaparkan transformasi pariwisata Kutai Kartanegara menuju kepada sektor ecotourism yang mengurai perihal pentingnya sektor pariwisata untuk Kutai Kartanegara, potensi ecotourism, serta kerajasama Kutai Kartanegara dengan aktor internasional terkait dengan pengembangan ecotourism. Penelitian ini berlanjut kepada analisis keunggulan-keunggulan serta strategu yang dimiliki oleh Seychelles dalam mengembangkan pariwisata yang berbasis ecotourism. Pada pembahasan selanjutnya, tesis ini mengidentifikasi mengenai terdapatnya kesamaan permasalahan yang dihadapi kedua aktor yaitu eksploitasi sumber daya alam, dimana kebijakan yang pernah diterapkan oleh Seychelles dalam menghadapi permasalahan tersebut tentunya akan menjadi rujukan untuk kebijakan Kutai Kartanegara dalam menghadapi permasalahan serupa dan mengembangkan potensi ecotourism yang ada. Pada akhir tesis ini menyajikan konfirmasi argument bahwa, Kutai Kartanegara mengnggap Seychelles sebagai mitra yang strategis dalam mengembangkan potensi pariwisata yang berbasis ecotourism di Kutai Kartanegara karena dinilai dari dua indikator, pertama yaitu spesialisasi yang dalam hal ini mencakup keunggulan, kebijakan, serta strategi yang dimiliki oleh Seychelles dalam pengembangan ecotourism dan yang kedua yaitu terdapatnya kesamaan permasalahan yang dihadapi oleh kedua aktor, yang pada akhirnya akan terbentuknya proses knowledge transfer diantara kedua aktor.

Actions (login required)

View Item