Selvya Villi Sandi, 040510537 (2009) PENGARUH HARGA MINYAK MENTAH DUNIA, KURS, INFLASI, DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) PADA BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2003-2007. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
Cover.doc - gdlhub-gdl-s1-2011-sandiselvy-12134-c2510-p.pdf Download (136kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-sandiselvy-12134-c2510-p.pdf Restricted to Registered users only Download (839kB) | Request a copy |
Abstract
Nilai kapitalisasi pasar berkaitan erat dengan likuiditas dan tingkat likuiditas menjadi pertimbangan pemodal untuk berinvestasi di suatu bursa, sehingga dapat mendorong badan usaha untuk go public. Investor lokal maupun asing banyak yang menanamkan modalnya pada saham-saham yang mempunyai likuiditas tinggi dan bobot yang cukup besar dalam indeks. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan indikator resmi pasar modal. Penelitian ini bertujuan: “Untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial harga minyak mentah dunia, kurs, inflasi, dan suku bunga terhadap IHSG BEI”. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series berupa data sekunder yaitu harga minyak mentah dunia, kurs, inflasi, suku bunga dan IHSG, dengan kurun waktu dari tahun 2003-2007. Setelah dilakukan pengujian hipotesis, maka simpulan yang dapat diambil adalah bahwa secara simultan variabel harga minyak mentah dunia, kurs, inflasi, dan suku bunga berpengaruh signifikan terhadap IHSG di BEI dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < dari level of signifikan yang digunakan yaitu 0,05. Secara parsial variabel harga minyak mentah dunia, kurs, dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap IHSG di BEI dengan tingkat signifikansi yang kurang dari level of signifikan yang digunakan yaitu 0,05. Sedangkan variabel suku bunga berpengaruh tidak signifikan terhadap IHSG di BEI dengan tingkat signifikansi yang lebih dari level of signifikan yang digunakan yaitu 0,05.
Actions (login required)
View Item |