Abdul Rahman Hidayat (2009) ANALISIS DESKRIPTIF PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS MASJID SEBAGAI BAITUL MAAL DALAM SURABAYA TAHUN 2004-2008. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-hidayatabd-14457-c2710-k.pdf Download (90kB) | Preview |
Abstract
Pembangunan ekonomi dalam konteks syariah adalah perubahan tata nilai sosial kemasyarakatan ke arah yang lebih baik secara Islami. Artinya pembangunan harus diarahkan untuk memerangi kemiskinan, memerangi kebodohan, memerangi kesakitan, dan memerangi kebathilan. Pembangunan juga erat kaitannya dengan pemberdayaan masyarakat, karena dalam pemberdayaan masyarakat terdapat tujuan pembangunan. Keberadaan masjid sebagai institusi syariat Islam ditengah-tengah masyarakat memiliki peran strategis untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dengan masjid sebagai basisnya, karena didukung fungsi masjid yang selama ini telah menjadi Baitul Maal, sehingga masjid merupakan integrasi realitas ritual dan sosial yang menyatu dalam syariat. Baitul Maal dalam perjalanan sejarah Islam merupakan institusi sebagai tempat mengumpulkan harta umat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk pemberdayaan masyarakat berbasis masjid, kendala-kendala yang dihadapi, dan upaya-upaya mengatasi kendala, serta dampaknya terhadap pembangunan ekonomi. Lokasi penelitian berada di Kota Surabaya, dengan obyek penelitian adalah Masjid Al Falah, Jl.Raya Darmo 137A, dan Masjid As Salafiyah, Jl.Raya Kedung Asem 39. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Berdasar interpretasi atas hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pemberdayaan masyarakat pada kedua obyek penelitian di Kota Surabaya ini adalah secara fisik melalui sarana pendidikan Islam, poliklinik, dan sosial ekonomi (panti sosial, koperasi, bina usaha), sedangkan secara non fisik melalui beasiswa pendidikan, subsidi kesehatan, santunan biaya hidup, dan pembagian sembako serta daging qurban. Dampak terhadap pembangunan ekonomi dari kedua obyek ini, adalah sebagai berikut; Bagi individu masyarakat, antara lain terpenuhinya kebutuhan dasar, meningkatnya taraf hidup, dan berkembangnya kemampuan memilih atas barang/jasa, atau sumber-sumber produktif lainnya. Bagi pemerintah, antara lain membantu tersedianya barang/jasa publik, membantu tersedianya faktor-faktor produksi, membantu tersedianya distribusi pendapatan, dan tersedianya modal sosial yang bercirikan Islam.
Actions (login required)
View Item |