SUGI DENY PRANOTO SOEGIANTO, dr., NIM011328116306 (2019) POLA SENSITIVITAS CORYNEBACTERIUM DIPHTHERIAE TOKSIGENIK TERHADAP PENISILIN, ERITROMISIN, DAN OKSASILIN DI JAWA TIMUR. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK TKKLI 13 19 Soe p.pdf Download (24kB) |
|
Text (FULLTEXT)
FULLTEXT TKKLI 13 19 Soe p.pdf Restricted to Registered users only until 21 March 2022. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Penyakit difteri telah ditetapkan menjadi kejadian luar biasa di berbagai wilayah di Indonesia, sebagian besar kasus berasal dari Jawa Timur. Resistensi terhadap penisilin, eritromisin dan resistensi antibiotik multipel telah dilaporkan di beberapa penelitian. Tujuan: Mengetahui angka kejadian resistensi isolat Corynebacterium diphtheriae terhadap penisilin, eritromisin, dan oksasilin. Metode: Penelitian deskriptif observasional, dilakukan 20 Agustus sampai 30 November 2018. Peneliti melakukan uji viabilitas, toksigenisitas, dan sensitivitas menggunakan E-test. Nilai MIC penisilin dan eritromisin sesuai CLSI M45A Corynebacterium spp., sedangkan oksasilin sesuai CLSI M100 Staphylococcus spp. Hasil : Sebanyak 114 isolat dilakukan uji viabilitas dan uji toksigenisitas. Enam isolat tidak viabel. Uji sensitivitas dilakukan pada 108 isolat. Mayoritas pejamu adalah laki-laki (58,3%). Usia median 6,5 tahun, termuda 1 tahun, tertua 14 tahun dan 50% dari kelompok usia 1-5 tahun. Asal isolat mayoritas dari penderita (78,7%) dari pada karier (21,3%). Wilayah asal didominasi dari Madura (47,2%). Sebagian besar (74,1%) didapat dari usap tenggorok. Isolat didominasi varian mitis (76,9%). Sebesar 96,3% isolat sensitif dan 3,7% intermediate terhadap penisilin, 85,2% isolat sensitif, 12% intermediate, dan 2,8% resisten terhadap eritromisin, 53,7% isolat sensitif, 18,5% intermediate dan 27,8% resisten terhadap oksasilin. Dua isolat resisten multidrug ditemukan pada penelitian ini. Kesimpulan: Seluruh isolat Corynebacterium diphtheriae toksigenik sensitif terhadap penisilin. Sensitivitas terhadap eritromisin masih baik, namun 2,8% isolat telah resisten. Sebesar 27,8% isolat resisten terhadap oksasilin. Mayoritas isolat resisten adalah varian gravis, berasal dari Madura serta pada kelompok usia kurang dari 10 tahun.
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK TKKLI 13/19 Soe p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Corynebacterium diphtheriae toksigenik, penisilin, eritromisin, oksasilin, pola sensitivitas | ||||||
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) > R5-920 Medicine (General) R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA1-418.5 Medicine and the state > RA418-418.5 Medicine and society. Social medicine. Medical sociology |
||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Prihastuti | ||||||
Date Deposited: | 21 Mar 2019 05:00 | ||||||
Last Modified: | 21 Mar 2019 05:00 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/81239 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |