BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) METODE RAKIT APUNG TALI GANDA DI DESA AENGDAKE BLUTO, SUMENEP

EZTIN PERMATADYNDA ZUNIYANTO, 141511133162 (2018) BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) METODE RAKIT APUNG TALI GANDA DI DESA AENGDAKE BLUTO, SUMENEP. Fakultas Perikanan dan Kelautan: Budidaya Perairan, Surabaya. (Unpublished)

[img] Text (Abstrak)
PKL.PK.BP. 34-19 Zun b Abstrak.pdf

Download (119kB)
[img] Text (Fulltext)
PKL.PK.BP. 34-19 Zun b.pdf
Restricted to Repository staff only until 26 March 2022.

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Rumput laut memiliki kandungan karaginan yang banyak dimanfaatkan oleh industri makanan, kosmetik, farmasi dan pupuk organik. Untuk memenuhi kebutuhan industri ataupun permintaan pasar maka diperlukan upaya optimalisasi potensi sumber daya untuk budidaya rumput laut. Tujuan dari praktek kerja lapang ini adalah mengetahui secara langsung mengenai budidaya rumput laut (Kappaphycus alvarezii) menggunakan metode rakit apung tali ganda di desa Aengdake Bluto, Sumenep. Kegiatan Praktek Kerja Lapang dilakukan di Kelompok Anika Usaha pada 18 Desember 2017 hingga 18 Januari 2018. Pengambilan data dilakukan dengan metode partisipasi aktif, wawancara, observasi, serta studi pustaka. Kegiatan budidaya rumput laut (Kappaphycus alvarezii) metode rakit apung tali ganda meliputi pemilihan lokasi budidaya, penyediaan dan pemeliharaan bibit, manajemen pemeliharaan rumput laut, pemanenan, pengolahan, penanganan hama dan penyakit. Bibit diperoleh dari rumput laut yang dibudidayakan selama 30 hari, kemudian dipanen dan pengadaan bibit dilakukan secara vegetatif. Bibit diikat pada tali polyethylene dengan kuat, apabila tali tersebut digoyangkan bibit tidak rontok. Bibit yang telah diikat pada polyethylene langsung dimasukkan pada air laut, hal ini dikarenakan supaya menjaga kualitas rumput laut agar tetap dalam keadaan basah. Bibit akan ditanam pada sore hari, hal ini bertujuan agar bibit yang ditanam tidak rusak karena adanya fluktuasi suhu. Tiap seminggu sekali pembudidaya melakukan pengecekan rumput laut untuk mengetahui kondisi rumput laut yang dibudidayakan. Setelah 45 hari berlangsung dilakukan proses pemanenan dengan bantuan perahu motor sebagai sarana transportasi. Hama dan penyakit yang sering ditemukan pada rumput laut yang dibudidayakan pada Kelompok Anika Usaha Desa Aengdake Bluto, Sumenep yaitu terdapat teritip yang menempel pada rumput laut, hal tersebut ditangani dengan cara melepaskan teritip pada thallus rumput laut. Penyakit white spot disebabkan oleh Hydra thalassiiae, cara menangani penyakit tersebut ialah memotong bagian rumput laut yang terkena white spot supaya penyakit ini tidak menyebar. Benih baronang juga termasuk hama bagi rumput laut karena memakan ujung thallus yang dapat mengakibatkan kematian pada rumput laut, sampai saat ini belum ditemukan cara menanggulanginya.

Item Type: Other
Additional Information: KKC KK PKL.PK.BP. 34-19 Zun b
Uncontrolled Keywords: Budidaya, Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii). Metode Rakit Apung Tali Ganda
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling > SH1-691 Aquaculture. Fisheries. Angling > SH201-399 Fisheries > SH334.5-334.7 Fishery technology
Divisions: 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan > Budidaya Perairan
Creators:
CreatorsNIM
EZTIN PERMATADYNDA ZUNIYANTO, 141511133162UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorHari Suprapto, Prof. Dr. Ir., M. Agr.UNSPECIFIED
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 26 Mar 2019 11:47
Last Modified: 26 Mar 2019 11:47
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/81421
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item