Christ Davidson Joshua Valentino, 071311133074 (2019) IMPLEMENTABILITY PROGRAM SAKERA JEMPOL (SADARI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK DENGAN JEMPUT BOLA) DI KABUPATEN PASURUAN DARI ASPEK CONTENT OF POLICY DAN CONTEXT OF IMPLEMENTATION. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

	Text (ABSTRAK) ABSTRAK_Fis.AN.20 19 Val i.pdf Download (231kB)
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT_Fis.AN.20 19 Val i.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementability program SAKERA JEMPOL (Sadari Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak dengan Jemput Bola) di Kabupaten Pasuruan dari aspek content of policy dan context of implementation. Program Sakera Jempol dilaksanakan berdasarkan SK Bupati No. 260/560/HK/424.013/2014. Meskipun Program Sakera Jempol telah dilaksanakan sejak tahun 2014, tetapi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Pasuruan masih meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data dari PPT-PPA (Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak) Kabupaten Pasuruan, kasus kekerasan pada perempuan dan anak tahun 2013 (45 kasus), tahun 2014 (75 kasus), 2015 (68 kasus), dan pada tahun 2016 (86 kasus). Penelitian ini menggunakan teori implementability dari aspek content of policy dan context of implementation yang dikemukakan oleh Merile S. Grindle. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan teknik observasi, wawancara, dokumentasi penelitian. Teknik penentuan informan dilakukan secara purposive. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kemudian untuk menguji pemeriksaan keabsahan data melalui teknik triangulasi. Hasil temuan data yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa pada implementability program Sakera Jempol belum terlaksana secara optimal. Hal ini terlihat dari aspek content of policy, terdapat 3 indikator yang belum terlaksana secara optimal, yaitu kepentingan-kepentingan yang dipengaruhi, tipe manfaat yang dihasilkan, dan derajat perubahan yang diharapkan. Hal ini terbukti dari masih banyaknya kasus-kasus kekerasan yang terjadi, masih banyaknya pola pikir masyarakat yang belum berubah dan melakukan kekerasan. Kemudian hal ini juga terlihat dari aspek context of implementation, terdapat 1 indikator yang belum terlaksana secara optimal, yaitu tingkat kepatuhan dan respon pelaksana. Hal ini terbukti dari ketidakpatuhan dan lambatnya petugas (Tim Pokja Desa) dalam menangani kasus-kasus kekerasan yang terjadi di masyarakat di Kabupaten Pasuruan.

Actions (login required)

View Item