Bagong Suyanto, 099511893 M (1999) PEMBERDAYAAN DAN RESISTENSI DISKURSIF. Thesis thesis, Universitas Airlangga.
Text (ABSTRAK)
KK TS 43-00 SUY P Abstrak.pdf Download (539kB) |
|
Text (FULL TEXT)
KK TS 43-00 SUY P.pdf Restricted to Registered users only until 15 May 2022. Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memahami situasi problematik yang dihadapi penduduk miskin di pedesaan--khususnya penerima bantuan dana IDT-- dalam usaha mereka mengembangkan kemampuan ekonomi dan keberdayaan sosialnya, serta sekaligus untuk mengkaji peran dan manfaat program IDT dalam memperkuat penyangga ekonomi keluarga dan mendukung upaya pemberdayaan penduduk miskin di pedesaan. Terutama di sini tentang bentuk resistensi macam apakah yang dikembangkan penduduk miskin dalam menyiasati intervensi dan dominasi yang dilakukan aparat. Studi ini dilakukan di 16 desa IDT yang tersebar di 16 Dati II yang ada di Propinsi Jawa Timur. Jumlah responden yang diwawancarai sebanyak 800 kelurga miskin penerima dana IDT, sedangkan untuk memperoleh data yang lebih mendalam, dalam penelitian ini telah diteliti sebanyak 40 informan yang diambil dari 8 desa yang secara sosiologis telah dikenal dengan baik oleh peneliti. Pada batas-batas tertentu, studi ini telah berhasil memaparkan bahwa situasi kemiskinan yang dihadapi penduduk miskin ternyata bukan sekadar persoalan kurangnya penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, melainkan apa yang disebut Robert Chambers dengan istilah “perangkap kemiskinan”• Sementara itu, mekanisme survival yang biasanya dikembangkan keluarga-keluarga miskin untuk menyiasati tekanan ekonomi dan kebutuhan hidup keluarganya adalah dengan cara mendayagunakan tenaga kerja istri (kaum wanita) dan bahkan anak-anak untuk memperkuat penyangga ekanomi keluarga. Dalam situasi krisis, tidak jarang keluarga miskin juga memperlakukan kerabat sebagai semacam asuransi sasial untuk meminta bantuan yang dibutuhkan --termasuk bantuan ekonomi. Sebagai suatu program yang bertujuan untuk mengembangkan kegiatan produktif dan memberdayakan masyarakat miskin, program IDT ternyata tidak selalu mampu mengartikulasikan kepentingan masyarakat miskin itu sendiri, karena dalam pelaksanaannya program tersebut justru lebih mengedepankan kepentingan negara dan ukuran-ukuran yang kuantitatif-ekonomistik --yang terlalu menekankan pada logika produksi—dan kepentingan mempertahankan atau membangun kondite aparat daripada memberdayakan potensi swadaya lokal secara bottom up.
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KK KK2 TS 43-00 SUY P | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology > HM1001-1281 Social psychology > HM1041-1101 Social perception. Social cognition Including perception of the self and others, prejudices, stereotype |
||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Sosial | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | mat sjafi'i | ||||||
Date Deposited: | 15 May 2019 04:08 | ||||||
Last Modified: | 15 May 2019 04:08 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/82388 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |