RETHA TSANI, 040710649 (2012) EVALUASI KECACATAN CANGKANG KAPSUL LUNAK VITAMIN A 200.000 IU DENGAN ANALISIS THE BASIC SEVEN TOOLS OF QUALITY DAN USULAN PERBAIKANNYA MENGGUNAKAN METODE FMEA DI PT. KIMIA FARMA TBK. PLANT WATUDAKON. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTSRAK)
gdlhub-gdl-s1-2012-tsaniretha-22241-b.20711-k.pdf Download (77kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2012-tsaniretha-18154-b20711-min.compressed.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Kualitas memegang peranan yang sangat penting di tengah persaingan yang semakin ketat. Kualitas yang baik akan dapat memperbaiki kinerja perusahaan melalui pemenuhan kebutuhan yang sesuai dengan keinginan konsumen. PT. Kimia Farma Tbk. Plant Watudakon adalah perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang industri farmasi. Salah satu produk unggulan yang ditawarkan adalah Vitamin A 200.000 IU yang merupakan proyek pemerintah dalam rangka memberikan pelayan kesehatan kepada masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kecacatan pada cangkang kapsul lunak Vitamin A 200.000 IU menggunakan analisa dari the basic seven tools of quality dan memberikan usulan perbaikan dengan failure mode and effect analysis (FMEA). Penelitian difokuskan pada tahapan proses produksi yang berkaitan langsung dengan produk jadi, meliputi kapsulasi, pengeringan, dan sortir. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa jumlah cacat pada cangkang Vitamin A 200.000 IU, meliputi cacat penyok, gepeng, dan bocor, yang terjadi selama tahun 2010 sebanyak 46.000 kapsul dari total keseluruhan jumlah produksi sebesar 20.788.000 unit. Dari jumlah cacat tersebut diketahui bahwa proses out of control karena proporsi kecacatan beberapa sampel berada di luar garis batas pengendalian dengan proporsi kecacatan tertinggi terjadi pada tanggal 24 Mei 2010 sebesar 0,81%. Penyebab kecacatan terbesar secara berurutan adalah kategori mesin, metode, material, manusia, dan lingkungan. Hasil dari the basic seven tools of quality kemudian dianalisis kembali menggunakan metode FMEA. Melalui metode FMEA akan dapat diketahui tingkat resiko dari masing-masing penyebab untuk setiap kategori melalui nilai RPN yang diperoleh dengan cara mengalikan angka severity, occurrence, dan detection. Penyebab yang memiliki nilai resiko paling tinggi dari setiap jenis cacat adalah cara kerja washing pam yang memiliki nilai RPN sebesar 280 (cacat penyok) dan mould yang tidak dapat memotong sempurna dengan nilai RPN sebesar 168 (cacat gepeng) dan 105 (cacat bocor). Usulan perbaikan yang diberikan untuk kedua penyebab yang dengan resiko tertinggi, yaitu menambah operator khusus, mengubah desain, atau membeli mesin baru (washing pam) dan melakukan pemeriksaan, meningkatkan frekuensi pemeriksaan, atau mengganti cutter (mould).
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 B.207/11 Tsa e | ||||||
Uncontrolled Keywords: | product quality | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD58 Industrialization | ||||||
Divisions: | 04. Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Manajemen | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Deby Felnia | ||||||
Date Deposited: | 09 Jan 2012 12:00 | ||||||
Last Modified: | 10 Jul 2017 22:47 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/8258 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |