JHEVANDA RAFAEL SUBIANTORO, 071411133014 (2019) KOLABORASI ANTAR STAKEHOLDER DALAM PROGRAM ONE VILLAGE ONE PRODUCT KENDANG JIMBE DI KOTA BLITTAR. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK_Fis.AN.23 19 Sub k.pdf Download (42kB) |
|
Text (FULLTEXT)
FULLTEXT_Fis.AN.23 19 Sub k.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stakeholder dalam program One Village One Product (OVOP) Kendang Jimbe di Kota Blitar dan menggambarkan proses kolaborasi antar stakeholder dalam program tersebut. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya peraturan menteri Perindustrian Nomor 78/M/- IND/9/2007 One Village One Product untuk pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Indonesia. Kota Blitar merupakan salah satu penyelenggara program OVOP yang memiliki produk kendang jimbe. Program OVOP di Kota Blitar pernah mendapat penghargaan Paramakarya dari Kementerian Perindustrian dan produk kendang jimbe in telah menjadi komoditi unggulan ekspor. Untuk mengetahui stakeholder yang terlibat dalam program OVOP tersebut, digunakan teori dari Nugroho dkk yang terdiri dari 5 kategori yaitu policy creator, coordinator, fasilitator, implementer, dan akselerator. Kemudian untuk menggambarkan proses kolaborasi digunakan teori dari Chris Anshell dkk yang terdiri dari 5 dimensi yaitu face-to-face dialouge, trust building, commitment to the process, shared understanding, dan intermediate outcomes. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stakeholder dalam program One Vilagge One Product Kendang Jimbe di Kota Blitar yaitu Dinas Koperasi dan Usaha Mikro serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagai policy creator, Kecamatan Kepanjenkidul serta Kelurahan Sentul sebagai coordinator, ASUMI serta Paguyuban sebagai fasilitator, pelaku usaha kendang jimbe sebagai implementer, dan Kampung Afrika serta Blitar Creative Forum sebagai akselerator. Kemudian proses kolaborasi antar stakeholder dalam program tersebut menunjukan bahwa proses kolaborasi yang dilakukan sudah cukup baik. Namun, dalam 5 dimensi proses kolaborasi tersebut masih terdapat kendala pada dimensi shared understanding. Dimensi ini belum berjalan dengan optimal, karena masih ada pelaku usaha yang tidak mau mengikuti program dari pemerintah dan juga para stakeholder kurang memperhatikan masalah jangka panjang terhadap bahan baku utama yaitu kayu. Sehingga hasil dari kolaborasi yang dilakukan dengan para pihak stakeholder sudah baik namun kurang maksimal.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 Fis.AN.23/19 Sub k | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Stakeholder, Proses Kolaborasi, One Village one Product | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) > H1-99 Social sciences (General) H Social Sciences > HG Finance > HG4501-6051 Investment, capital formation, speculation > HG4538 Foreign investments |
||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Administrasi Negara | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Mrs Nadia Tsaurah | ||||||
Date Deposited: | 20 Jun 2019 02:29 | ||||||
Last Modified: | 18 Dec 2019 02:47 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/83427 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |