MIRA CAHYONINGTYAS, 040217405 (2006) PENGARUH HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA KONFLIK PEKERJAAN DAN KELUARGA TERHADAP JOB DAN FAMILY DISTRESS PADA DOSEN PERGURUAN TINGGI NEGERI DI SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRACT)
gdlhub-gdl-s1-2006-cahyoningt-2916-b122_06-k.pdf Download (299kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2006-cahyoningt-2916-b_122_06.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan timbal balik antara konflik pekerjaan dan konflik keluarga terhadap job dan family distress. Untuk menguji hipotesis, peneliti mempergunakan sampel 250 orang dosen Perguruan Tinggi Negeri di Surabaya, yaitu Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh November, dan Universitas Negeri Surabaya. Selain sebagai dosen, kriteria lain yang perlu diperhatikan adalah dosen yang menjadi responden dalam penelitian ini sudah menikah. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM (Structural Equation Modeling) dengan software AMOS 4.01. Variabel–variabel yang digunakan adalah konflik pekerjaan keluarga (Work Family Conflict), konflik keluarga pekerjaan (Family Work Conflict), job distress dan family distress. Pengujian hipotesis ini dicari dengan mengetahui terlebih dahulu hubungan timbal balik variabel konflik pekerjaan keluarga dan konflik keluarga pekerjaan, hasilnya kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang signifikan dan saling mempengaruhi dengan tingkat pengaruh sebesar 0,588 atau 58,8%. Sedangkan variabel konflik pekerjaan keluarga dihubungkan dengan family distress, hasilnya juga signifikan dan berpengaruh dengan tingkat pengaruh sebesar 0,367 atau 36,7% . Begitu pula dengan variabel konflik keluarga pekerjaan yang dihubungkan dengan variabel job distress, hasilnya juga signifikan dan berpengaruh dengan tingkat pengaruh sebesar 0,263 atau 26,3%. Hal ini menunjukkan bahwa konflik pekerjaan dan keluarga dapat menimbulkan timbulnya stres pekerjaan dan keluarga. Oleh karena itu, Perguruan Tinggi Negeri di Surabaya harus lebih memperhatikan kebutuhan peran yang dijalankan oleh tenaga edukatifnya (dosen), sehingga peran yang dimiliki oleh dosen-dosen tersebut dalam lingkungan pekerjaan dan keluarga dapat dipenuhi sebagaimana mestinya. Tujuannya adalah untuk meminimalkan konflik yang terjadi di pekerjaan dan keluarga, misalnya dengan adanya penerapan kebijakan untuk membantu tenaga pengajarnya menyeimbangkan peran dalam kehidupannya.
Actions (login required)
View Item |