Amirah Jasmine, NIM.: 011611133106 (2019) GAMBARAN FIBRILASI ATRIUM PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG HIPERTENSI DI DEPARTEMEN/SMF PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD DR SOETOMO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (ABSTRAK)
FK PD 26_19 Jas g_ABSTRAK.pdf Download (127kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
FK PD 26_19 Jas g_DAFTAR ISI.pdf Download (116kB) |
|
Text (FULLTEXT)
FK PD 26_19 Jas g.pdf Restricted to Registered users only until 27 June 2022. Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
FK PD 26_19 Jas g_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (206kB) |
Abstract
Kejadian hipertensi nasional cukup tinggi, sebagian besar dari pasien hipertensi tidak terdiagnosis. Hipertensi yang kronis dapat menyebabkan perubahan fungsi dan struktur dari jantung (penyakit jantung hipertensi (PJH)). Fibrilasi atrium (FA) merupakan aritmia yang sering terjadi pada hipertensi. Insiden hipertensi dan FA cenderung meningkat. FA dan hipertensi juga meningkatkan risiko stroke dan kematian. Tujuan: Untuk mengetahui aspek demografis dan aspek klinis FA pada pasien PJH Metode: Studi descriptive cross-sectional, di RSUD Dr. Soetomo secara retrosprektif menggunakan rekam medik pasien di Departemen/SMF penyakit jantung dan pembuluh darah. Hasil : Terdapat 27 pasien perempuan dan 24 pasien laki-laki. Kelompok usia terbanyak adalah 41-65 tahun. Perempuan lebih simptomatik. 25 pasien memiliki FA paroksismal. 27 pasien memiliki riwayat hipertensi dan rutin ke fasyankes. 44,4 % pasien yang tidak memiliki riwayat hipertensi, mengalami FA persisten. 7 dari 10 pasien stroke memiliki riwayat hipertensi namun tidak rutin ke fasyankes. 8 pasien stroke adalah perempuan. Rerata CHA2DS2-VASc pasien yang menderita stroke adalah 6,40, pasien yang tidak menderita stroke adalah 3,73. 5 dari 6 pasien yang meninggal adalah perempuan Kesimpulan: Sebagian besar pasien adalah perempuan. Rata-rata usia pasien perempuan lebih tua dibanding pasien laki-laki. FA pada perempuan lebih simptomatik, klasifikasi FA terbanyak adalah paroksismal. Sebagian besar pasien mengetahui memiliki hipertensi dan rutin ke fasyankes. Sebagian besar pasien yang tidak memiliki riwayat hipertensi, mengalami FA persisten. Kejadian stroke terbanyak terjadi pada pasien yang memiliki riwayat hipertensi, namun tidak rutin ke fasyankes. Pasien perempuan lebih banyak menderita stroke. Skor CHA2DS2-VASc pada pasien stroke lebih besar dibanding yang tidak menderita stroke. Sebagian besar pasien meninggal adalah perempuan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK FK PD 26/19 Jas g | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Fibrilasi atrium, penyakit jantung hipertensi, hipertensi, stroke | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine > RC666-701 Diseases of the circulatory (Cardiovascular) system | |||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Sulistiorini | |||||||||
Date Deposited: | 27 Jun 2019 02:39 | |||||||||
Last Modified: | 27 Jun 2019 02:41 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/83990 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |