MUCHAMMAD, 040317765
(2007)
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN RAW MATERIAL DENGAN METODE EOQ UNTUK MENCAPAI EFISIENSI BIAYA PADA PT. MIWON INDONESIA.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Bahan baku merupakan sesuatu yang sangat penting bagi siklus hidup produksi. Ketersediaan bahan baku sangat dibutuhkan dalam penentuan terlaksananya proses produksi. Persediaan bahan baku yang terlalu besar (overstock) dapat berakibat tingginya biaya pembelian, biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang. Sedangkan apabila terjadi kondisi yang outstock akan berakibat terhentinya proses produksi. Oleh karena itu untuk menjaga kelancaran proses produksi diperlukan suatu perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku yang tepat, salah satunya adalah manajemen persediaan tradisional dengan metode Economic Order Quantity (EOQ), yaitu suatu metode yang menggunakan perhitungan matematika sebagai alat bantu utama dalam memecahkan masalah kuantitatif sistem persediaan, yaitu kuantitas pemesanan dan kapan bahan baku itu dipesan sehingga dapat meminimalisasi biaya persediaan serta berapa jumlah cadangan pengaman yang diperlukan untuk menjamin kelancaran proses produksi.
Studi kasus pada PT. Miwon Indonesia, menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kelebihan persediaan (overstock) pada bahan baku phosporic acid, kondisi ini menyebabkan biaya persediaan yang dikeluarkan cukup tinggi sebesar Rp 72.190.104. Hal ini disebabkan bagian expor-impor dalam mengadakan pembelian melakukan pemesanan untuk 3-4 bulan produksi, padahal lead time barang tersebut adalah 30 hari. Bagian expor-impor dalam mendatang bahan baku hanya melakukan efisiensi pada bagiannya saja tanpa melihat efisiensi pada bagian keuangan.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan dalam merencanakan dan mengendalikan kuantitas persediaan bahan bakunya kurang efektif dan efisien. Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa manajemen persediaan tradisional dengan metode EOQ dapat digunakan dalam perencanaan dan pengendalian persediaan dengan lebih baik dan efisien serta dapat menyediakan bahan baku yang memadai sehingga kelancaran proses produksi terjamin. Hal ini dapat terlihat bahwa ada perbedaan yang signifikan jika perusahaan menerapkan metode EOQ, perusahaan dapat menghemat biaya persediaan sebesar Rp 29.532.861. Selisih yang besar terletak pada biaya penyimpanan Rp 31.532.861. Diharapkan usulan pemecahan masalah dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam melakukan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku.
Actions (login required)
|
View Item |