FAKTOR RISIKO GANGGUAN GINJAL PADA ANAK DENGAN LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT YANG MENDAPATKAN PROTOKOL KEMOTERAPI INDONESIAN PROTOCOL ACUTE LYMPHOBLASTIC LEUKEMIA (ALL) 2013 SELAMA FASE INDUKSI DAN KONSOLIDASI

Agus Budiarto, NIM011328116309 (2019) FAKTOR RISIKO GANGGUAN GINJAL PADA ANAK DENGAN LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT YANG MENDAPATKAN PROTOKOL KEMOTERAPI INDONESIAN PROTOCOL ACUTE LYMPHOBLASTIC LEUKEMIA (ALL) 2013 SELAMA FASE INDUKSI DAN KONSOLIDASI. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text (Abstrak)
TKKli. 36-19 Bud f Abstrak.pdf

Download (133kB)
[img] Text (Daftar Isi)
TKKli. 36-19 Bud f Daftar Isi.pdf

Download (87kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
TKKli. 36-19 Bud f Daftar Pustaka.pdf

Download (165kB)
[img] Text (Fulltext)
TKKli. 36-19 Bud f.pdf
Restricted to Registered users only until 27 June 2022.

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Latar belakang : Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) merupakan keganasan sel darah paling sering pada anak-anak. Tingkat keberhasilan kemoterapi meningkat, tetapi risiko morbiditas terhadap gangguan ginjal selama pengobatan juga meningkat. Tujuan : Menganalisis faktor-faktor dari LLA yang mempengaruhi gangguan ginjal pada anak dengan LLA yang mendapatkan kemoterapi menggunakan protokol Indonesian Protocol Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) 2013 selama fase induksi dan konsolidasi di RSUD Dr.Soetomo Surabaya. Metode : Studi kohort prospektif dilakukan pada anak LLA antara Juli 2018- Januari 2019 di ruang IRNA anak. Faktor risiko yang dinilai berupa hiperleukositosis (leukosit >50.000/mm3), sindroma lisis tumor/SLT (kriteria Cairo dan Bishop), demam neutropenia (hitung neutrofil absolut <500 dan suhu tubuh >38oC) dan protokol kemoterapi (risiko standar dan tinggi). Gangguan ginjal yang dinilai berupa glomerulopati (hipertensi, gangguan ginjal akut/GgGA), tubulopati (asidosis metabolik, hiponatremia, hipokalemia, hipokalsemia dan hipofosfatemia). Hipertensi didefinisikan tekanan darah pada P≥90 sesuai usia dan jenis kelamin, GgGA sesuai kriteria pRIFLE, kriteria kelainan elektrolit dan asidosis metabolik sesuai rentang normal di laboratorium Patologi Klinik. Penilaian gangguan ginjal dimulai sejak terdiagnosis dan selama menjalani kemoterapi fase induksi dan konsolidasi. Analisis statistik menggunakan regresi logistik. Hasil : Enam puluh anak menjadi sampel penelitian. Hiperleukositosis, SLT dan demam neutropenia berturut-turut terjadi pada 33,3%, 31,7% dan 51,7%. Hiperleukositosis berisiko menyebabkan hipertensi (RR=34,9), asidosis metabolik (RR=15,9), hipokalsemia (RR=4,3) dan hipofosfatemia (RR=6,4). Adanya SLT berisiko menyebabkan hipertensi (RR=9,2), GgGA (RR=5), asidosis metabolik (RR=18,7) dan hipokalsemia (RR=17,9). Demam neutropenia berisiko menyebabkan hiponatremia (RR=10,9) dan hipokalemia (RR=3,4). Kesimpulan : Hiperleukositosis dan SLT berisiko menyebabkan glomerulopati dan tubulopati, sedangkan demam neutropenia hanya berisiko menyebabkan tubulopati.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK TKKli. 36-19 Bud f
Uncontrolled Keywords: gangguan ginjal, leukemia limfoblastik akut, kemoterapi, fase induksi, fase konsolidasi.
Subjects: R Medicine > RJ Pediatrics
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
Agus Budiarto, NIM011328116309NIM011328116309
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorNinik Asmaningsih Soemyarso, Dr., dr., Sp.A(K), MM.PaedUNSPECIFIED
Thesis advisorI Dewa Gede Ugrasena, Prof. Dr., dr., Sp.A(K)UNSPECIFIED
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 27 Jun 2019 04:28
Last Modified: 27 Jun 2019 04:28
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/84056
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item