KARINA MERIEM BERU BRAHMANA, 111517127307 (2019) KONFLIK PERAN GENDER SUAMI PENDETA GBKP DITINJAU DARI IDEOLOGI MASKULIN, ORIENTASI PERAN GENDER DAN PENYESUAIAN PERKAWINAN DENGAN HARGA DIRI SEBAGAI VARIABEL MEDIATOR. Disertasi thesis, Universitas Airlangga.

	Text (ABSTRACT) KKB KK-2 DIS.PSI.03-19 Bra k ABSTRACT.pdf Download (79kB)
	Text (DAFTAR ISI) KKB KK-2 DIS.PSI.03-19 Bra k DAFTAR ISI.pdf Download (45kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) KKB KK-2 DIS.PSI.03-19 Bra k DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (168kB)
	Text (FULLTEXT) KKB KK-2 DIS.PSI.03-19 Bra k DISERTASI.pdf Restricted to Registered users only until 27 June 2022. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji model konflik peran gender suami pendeta GBKP ditinjau dari ideologi maskulin, orientasi peran gender dan penyesuaian perkawinan dengan harga diri sebagai variabel mediator. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif non ekperimental dan dianalisis dengan menggunakan SEM-PLS (Structural Equation Model-Partial Least Squares). Penelitian ini menggunakan lima skala yakni The Gender-role Conflict Scale yang dikembangkan oleh O'Neil., et al (1986) untuk mengukur konflik peran gender, The Male Role Norms Scale (MRNS) yang disusun oleh Thompson & Pleck (1986) untuk mengukur ideologi maskulin, Sex Role Orientation Inventory (SROI) yang dikembangkan oleh Tomeh (1978) untuk mengukur orientasi peran gender, The Dyadic Adjustment Scale (DAS) dari Spanier (1976) yang digunakan untuk mengukur penyesuaian perkawinan dan The Rosenberg Self-Esteem Scale (RSE) yang dikembangkan oleh Rosenberg (1979) untuk mengukur harga diri. Subyek dalam penelitian ini adalah suami dari pendeta GBKP berjumlah 79 orang. Uji hipotesis terdiri atas 2 bagian yakni uji hipotesis langsung dan uji hipotesis tidak langsung (dengan menyertai variabel mediator). Berdasarkan uji hipotesis langsung diketahui bahwa dari tujuh hipotesis yang diajukan, dua hipotesis diterima dan lima hipotesis tidak diterima. Kedua hipotesis tersebut adalah pengaruh dari ideologi maskulin terhadap konflik peran gender dan pengaruh penyesuaian perkawinan terhadap konflik peran gender. Sedangkan dari pengujian hipotesis tidak langsung diketahui bahwa ketiga hipotesis yang diajukan dengan mengikutsertakan variabel mediator tidak ada yang diterima. Hal ini terjadi karena hasil nilai t pada koefisien tidak langsung lebih kecil dr t-tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel mediator tidak secara signifikan dapat memediasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Temuan penelitian ini berimplikasi secara teoritis dengan ditemukannya hasil penelitian yang cenderung berbeda dari teori konflik peran gender secara umum maupun hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli sebelumnya. Temuan ini sekaligus juga melengkapi dan memperbaharui teori penelitian konflik peran gender yang telah ada, khususnya secara kontekstual. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat diimplementasikan guna membantu suami pendeta yang mengalami konflik peran gender dengan membentuk divisi atau unit dalam struktur organisasi GBKP yang khusus menaungi suami Pendeta. Divisi ini diharapkan dapat menyusun program-program yang menyentuh aspek psikologis atau permasalahan yang dialami oleh suami pendeta di GBKP.

Actions (login required)

View Item