Putri Demes Dharmesty, 071511533056 (2019) Media Sosial dan Komunitas Agama (Studi Kasus Acara ‘Good Morning Jesus’ (GMJ) oleh Komunitas Heman Salvation Ministry (HSM)). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

	Text (ABSTRAK) FIS K 31 190 Dha m ABSTRAK.pdf Download (118kB)
	Text (DAFTAR ISI) FIS K 31 190 Dha m DAFTAR ISI.pdf Download (87kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) FIS K 31 190 Dha m DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (68kB)
	Text (FULLTEXT) FIS K 31 190 Dha m FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (JURNAL) FIS K 31 190 Dha m JURNAL.pdf Download (334kB)

Abstract

Penelitian ini membahas ritual ibadah komunitas agama yang dilakukan melalui fitur media sosial dengan studi kasus pada acara ‘Good Morning Jesus’ (GMJ) melalui fitur Instagram Live oleh Komunitas Heman Salvation Ministry (HSM). Penelitian ini berangkat dari fenomena penggunaan media online, terutama media sosial, yang semakin diminati oleh pengikut komunitas agama. Maka, penting untuk mengetahui sikap Komunitas HSM yang berada di bawah Gereja Katolik menghadapi kemajuan teknologi media online, cara pemanfaatannya, proses produksi pesan, serta tujuan dan dampak penggunaan media sosial untuk melaksanakan ritual ibadah. Penelitian ini termasuk penelitian desktriptif kualitatif yang dirancang dengan pendekatan studi kasus. Dasar berpikir bagi penelitian ini adalah religion online (media online untuk melengkapi eksistensi fisik komunitas agama), online religion (media online untuk melakukan praktek ritual), serta marketing religion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komunitas HSM memiliki latar belakang kuat secara hirarkis dengan Gereja Katolik yang membuatnya memiliki sikap sesuai arahan pemimpin utama, yaitu seluas-luasnya mencari alternatif memanfaatkan media online. Fitur Instagram Live yang baru hadir di tahun 2017 lantas menjadi peluang bagi Komunitas HSM untuk melaksanakan kegiatan ritual Good Morning Jesus (GMJ) setiap pagi. Acara GMJ dimaknai oleh audiensnya sebagai ritual pujian dan penyembahan yang dilakukan bersama-sama walaupun terpisah secara geografis. Hal ini tidak menghalangi audiens membentuk komunitas yang memiliki kepercayaan dan tujuan sama mengenai cara menyembah Tuhan, serta saling membantu sama lain selama ibadah berlangsung. GMJ tidak hanya tayangan dan ritual, melainkan menjadi suatu komunitas baru yang dimanfaatkan pula oleh Komunitas HSM sebagai faith brand untuk meningkatkan popularitasnya.

Actions (login required)

View Item