TRIESIANA, 040023606 E (2007) PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRADISIONAL DAN ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ALAT BANTU MENENTUKAN HARGA JUAL RUANG PERAWATAN I INSTALASI RAWAT INAP PADA PT RUMAH SAKIT "X" SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2007-triesiana-4417-a90_07-k.pdf Download (334kB) | Preview
Preview	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2007-triesiana-4417-a90_07.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Sasaran utama dari sebagian besar perusahaan yang berorientasi labs (privately held for-profit companies) adalah menghasilkan keuntungan baik dalam jangk2 pendek maupun jangka panjang. Jika suatu perusahaan tidak mampu menghasilkan economic profit yang cukup selama jangka waktu tertentu, maka patutlah dipertanyakan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Ditambah lagi, bagi perusahaan yang tidak mampu menghasilkan profit atau menghasilkan profit dalam nilai yang relatif kecil tidak akan mampu menarik para investor untuk menginvestasikan dana mereka dalam perusahaan. Perhitungan harga pokok produk dapat dilakukan dengan beberapa metode siantaranya menggunakan metode tradisional yaitu alokasi departemen. Dalam penggunakaan alokasi departemen, perusahaan menyelenggarakan satu kelompok biaya tersendiri bagi setiap departemen. Perusahaan menerapkan tarip alokasi overhead tersediri untuk setiap departemen atau tarip berganda dapat diterapkan bagi setiap departemen jika perusahaan menggunakan alokasi biaya dua faktor atau faktor berganda. Metode lainnya adalah dengan menggunakan Activity Based Costing. Secara umum dapat digambarkan Activity-Based Costing merupakan sistem kalkulasi biaya yang pertama menelusuri biaya-biaya pada aktivitas dan kemudian ke produk. Jadi, Activity-Based Costing dapat juga disebut proses alokasi biaya dua tahap, tetapi pada tahap yang pertama sistem ini menelusuri biaya overhead pada aktivitas dan bukan kepada unit-unit organisasi seperti pabrik (plant) atau departemen. Baru pada tahap kedua Activity-Based Costing mengalokasikan biaya ke produk. Activity-Based Costing dengan demikian menggunakan penelusuran langsung (direct tracing) dan penelusuran pemicu biaya (driver tracing) yang memanfaatkan hubungan sebab akibat (cause and effect relationship). Atau dapat dikatakan Activity-Based Costing menggunakan pemicu biaya berdasarkan volume (volume-based activity driver) dan pemicu biaya yang tidak berdasarkan volume (non volume-based activity driver). Berkaitan dengan masalah tersebut maka informasi biaya yang lengkap sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan bisnis yang tepat dan akurat. Karena itu informasi biaya yang dihasilkan oleh suatu sistem modern, seharusnya memasukkan semua unsur biaya yang diperlukan dalam menciptakan produk, kegiatan, jasa atau obyek biaya lainnya, sehingga dapat digunakan untuk menghitung biaya per jenis layanan. Informasi biaya yang akurat sangat penting bagi manajemen rumahsakit untuk pengambilan keputusan khususnya dalam hal 1) penentuan tarip layanan, 2) menentukan cross subsidy antar produk, 3) mengetahui profitabilitas per segmen, 4) mengukur kinerja. Dengan pertimbangan diatas maka sangat diperlukan bagi pihak manajemen rumah sakit untuk dapat, menghitung unit cost yang akurat sehingga dapat diketahui laba yang akurat juga.

Actions (login required)

View Item