Anindia Hardiyanti, 071411631001 (2019) KOLABORASI GURU DAN PUSTAKAWAN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN BUDAYA LITERASI SISWA SEKOLAH MENENGAH DI SURABAYA. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

	Text (ABSTRAK) ABSTRAK_Fis.IIP.44 19 Har k.pdf Download (113kB)
	Text (DAFTAR ISI) DAFTAR ISI_Fis.IIP.44 19 Har k.pdf Download (111kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA_Fis.IIP.44 19 Har k.pdf Download (168kB)
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT_Fis.IIP.44 19 Har k.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (JURNAL) JURNAL_Fis.IIP.44 19 Har k.pdf Download (215kB)

Abstract

Kolaborasi guru dan pustakawan yang telah banyak dikaji dan dipraktikkan di luar negeri berkembang menjadi solusi untuk membentuk budaya literasi siswa. Kolaborasi memungkinkan guru dan pustakawan untuk saling terlibat dalam mewujudkan pembelajaran yang menarik. Guru dan pustakawan dengan keahliannya masing-masing saling mendukung untuk mendorong peningkatan budaya literasi siswa. Berbeda dengan yang terjadi di Indonesia, upaya pembentukan budaya literasi selama ini dilakukan secara individual oleh guru dan pustakawan, sehingga tidak menunjukkan peningkatan nilai. Guru dan pustakawan mengalami kesulitan untuk membentuk budaya literasi di sekolah. Hal tersebut tidak mengherankan karena kolaborasi belum menjadi tren dan studi tentang kolaborasi guru dan pustakawan masih terbatas. Fokus penelitian ini adalah mengetahui gambaran budaya literasi siswa yang dikembangkan oleh guru dan pustakawan, mengetahui kolaborasi antara guru dan pustakawan dalam upaya pembentukan budaya literasi siswa sebagai suatu relasi yang merepresentasikan hubungan tingkat tinggi antar aktor, termasuk kesadaran yang dibangun setiap aktor untuk melakukan upaya pembentukan literasi pada siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dengan Teori Strukturasi milik Anthony Giddens sebagai pisau bedah. Teknik penentuan informan adalah purposive sampling dengan beberapa kriteria tertentu. Penelitian ini menghasilkan gambaran literasi yang dikembangkan oleh guru dan pustakawan, hubungan agen-struktur dalam praktik kolaborasi, kesadaran yang dibangun oleh agen, serta 3 (tiga) tipe tipologi agen kolaborasi, yaitu interactive forceful agent, critical controlled agent, dan defenseless controlled agent. Interactive forceful agent adalah agen yang secara aktif berinisiatif membentuk budaya literasi siswa melalui praktik kolaborasi tanpa dibatasi oleh struktur. Critical controlled agent merupakan agen yang memiliki karakter kritis dalam menghadapi struktur yang cenderung membatasi praktik kolaborasi yang dikembangkan. Defenseless controlled agent adalah agen yang cenderung pasif dalam mengembangkan praktik sosialnya karena berbagai keterbatasan yang disebabkan oleh struktur. Dari ketiga tipe agen tersebut, tipe interactive forceful agent adalah perwujudan dari high-end collaboration. Dari hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan bahwa pemerintah perlu menjadikan sekolah di mana guru dan pustakawan mengembangkan tipe interactive forceful agent dan model high-end collaboration sebagai pilot project untuk menyusun landasan/platform praktik kolaborasi dalam upaya pembentukan budaya literasi siswa.

Actions (login required)

View Item