ESTI DINAJAYA, 040214373 E (2007) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN AKUISITOR DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERSENTASE AKUISISI PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK JAKARTA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2007-dinajayaes-4427-a84_07-k.pdf Download (339kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2007-dinajayaes-4427-a84_07-min.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Salah satu strategi yang dapat ditempuh oleh dunia usaha Indonesia untuk memperluas usahanya adalah dengan melakukan merger dan akuisisi. Merger adalah kombinasi dari dua atau lebih perusahaan dengan salah satu cara perusahaan yang bergabung tetap digunakan sedangkan yang lain dihilangkan. Sementara itu, akuisisi didefinisikan sebagai pembelian seluruh atau sebagian kepemilikan suatu perusahaan yang dapat dilakukan melalui merger atau tender offer (Foster, 1986). Alasan penting akuisisi adalah untuk meningkatkan penjualan, dengan tambahan pangsa pasar, perusahaan dapat meningkatkan penjualan secara berkesinambungan dan dapat mendominasi pasar. Manfaat yang menonjol dalam merger adalah mencapai skala ekonomi yang lebih besar, mengefisienkan struktur biaya, memperbesar pangsa pasar serta mencapai diferensiasi produk yang lebih jelas. Merger dan akuisisi sebagai suatu informasi dapat berpengaruh tidak hanya pada kedua perusahaan yang melakukan merger, yaitu perusahaan pengakuisisi (akuisitor) dan perusahaan yang diakuisisi (target firm), namun juga perusahaan lain yang menjadi pesaing yang berada dalam satu jenis industri yang sama dengan akuisitor dan target firm. Penelitian ini bermaksud membedakan serta membandingkan kinerja perusahaan akuisitor berupa return on assert (ROA), return on equity (ROE), profit margin (PM), debt to equity dan total asset turnover dengan nilai akuisisi kurang dan lebih dari 50% pada kelompok perusahaan yang tercatat di BEJ. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta sebesar 316 perusahaan, sedangkan sampel adalah perusahaan yang melakukan akuisisi selama tahun 1995-2000, sebesar 18 perusahaan terdiri dari 13 perusahaan akuisisi kecil dan 5 perusahaan dengan akuisisi besar. Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan uji beda maka kesimpulan membuktikan bahwa: Rata-rata ROA yang diciptakan oleh perusahaan dengan persentase akuisisi besar sebesar 2,8% sedangkan perusahaan dengan persentase akuisisi kecil menciptakan ROA positif sebesar 0,7%, dengan tingkat signifikan 0,014. Rata-rata ROE yang diciptakan oleh perusahaan dengan persentase akuisisi besar sebesar 13,8% sedangkan perusahaan dengan persentase akuisisi kecil gagal menciptakan ROE positif, dengan nilai ROE sebesar 3,5%, dengan tingkat signifikan sebesar 0,005. Rata-rata PM yang diciptakan oleh perusahaan dengan persentase akuisisi besar sebesar 0,130 kali sedangkan perusahaan dengan persentase akuisisi kecil sebesar -0,331 kali, dengan tingkat signifikan sebesar 0,023. Rata-rata debt to equity ratio yang diciptakan oleh perusahaan dengan persentase akuisisi besar sebesar 1,098 kali sedangkan perusahaan dengan persentase akuisisi kecil sebesar 1,772 kali, dengan tingkat signifikan sebesar minus 0,032. Rata-rata total asset turnover yang diciptakan oleh perusahaan dengan persentase akuisisi besar sebesar 8,446 kali sedangkan perusahaan dengan persentase akuisisi kecil sebesar 0,844 kali, dengan tingkat signifikan sebesar 0,015.

Actions (login required)

View Item