HERY KURNIAWAN, NIM. 051515153019 (2019) ANALISIS KADAR SERUM BONE ALKALINE PHOSPHATASE PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG MENDAPAT TERAPI PIOGLITAZONE JANGKA PANJANG (Studi dilakukan di Poli Penyakit Dalam Instalasi Rawat Jalan RSU Haji Surabaya). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (ABSTRAK)
TFK 09_19 Kur a_ABSTRAK.pdf Download (55kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
TFK 09_19 Kur a_DAFTAR ISI.pdf Download (20kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
TFK 09_19 Kur a_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (88kB) |
|
Text (FULLTEXT)
TFK 09_19 Kur a.pdf Restricted to Registered users only until 10 July 2022. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Diabetes melitus merupakan suatu sindroma klinis yang dikarakterisasi oleh hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kelainan kerja insulin atau kedua-duanya. Hiperglikemia adalah kondisi medik yang berupa peningkatan kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal. Tujuan terapi DM tipe 2 adalah menghilangkan gejala yang terkait dengan hiperglikemia, mengurangi atau menghilangkan komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskular jangka panjang dari DM dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Terapi farmakologi diberikan bersama dengan pengaturan pola makan dan berolahraga serta menerapkan gaya hidup sehat. Terapi farmakologi terdiri dari obat oral dan bentuk suntikan, yang diberikan untuk mengontrol glukosa darah, hal ini merupakan bagian penting pada pengelolaan DM tipe 2. Salah satu terapi farmakologi dalam pengobatan DM adalah golongan Tiazolidindione (TZD), contohnya Pioglitazone, dengan mekanisme aksi meningkatkan sensitivitas insulin Namun penggunaan jangka panjang dari golongan TZD menyebabkan terjadinya penurunan densitas dan peningkatan risiko fraktur tulang. Penelitian ini bertujuan untuk analisis kadar serum BAP pada pasien diabetes melitus (DM) tipe 2 yang mendapat terapi pioglitazone jangka panjang. Penelitian dilakukan secara observasional prospektif dengan desain penelitian cross sectional dilaksanakan selama periode Juli – Oktober 2018. Observasi hasil pemeriksaan kadar serum BAP dilakukan saat kunjungan rutin pasien ke Poli Penyakit Dalam. Penelitian ini telah mendapatkan keterangan kelaikan etik dari panitia etik penelitian kesehatan RSU Haji Surabaya Peneliti menganalisis 50 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Kadar serum BAP yang terukur dalam penelitian ini berada pada rentang 20.5 – 51.8 U/L dan rerata untuk kelompok non-pioglitazone 36.9 ± 7.43 U/L dan kelompok pioglitazone 33.5 ± 7.00 U/L. Analisis uji beda kadar BAP pada kelompok non-pioglitazone dan pioglitazone menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan antara kedua kelompok tersebut, dengan nilai signifikansi p = 0.097. Meskipun tidak menunjukkan perbedaan signifikan dari hasil pengukuran rerata kadar BAP kelompok pioglitazone lebih rendah bila dibandingakan dengan kelompok non-pioglitazone. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan dengan desain penelitian observasional prospektif kohort, dimana data pengukuran kadar BAP diambil sebelum dan setelah menggunakan pioglitazone dan selama penelitian, perlu dilakukan pengukuran kadar serum BAP secara berkala.
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 TFK 09/19 Kur a | ||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Pioglitazone, Type 2 Diabetes Mellitus, Risk Fracture, BAP. | ||||||||||||
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine > RC31-1245 Internal medicine R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
||||||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi > Farmasi Klinis | ||||||||||||
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Depositing User: | Sulistiorini | ||||||||||||
Date Deposited: | 27 Jun 2019 08:54 | ||||||||||||
Last Modified: | 10 Jul 2019 02:31 | ||||||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/84215 | ||||||||||||
Sosial Share: | |||||||||||||
Actions (login required)
View Item |