NADIRA WIDANINGGAR, 141411133062 (2019) PENGARUH PEMBERIAN ATRAKTAN MINYAK IKAN DAN MINYAK CUMI PADA TEPUNG DARAH DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

	Text (ABSTRAK) ABSTRAK PK BP 91 19 Wid p.pdf Download (128kB)
	Text (DAFTAR ISI) DAFTAR ISI PK BP 91 19 Wid p.pdf Download (131kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA PK BP 91 19 Wid p.pdf Download (136kB)
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT PK BP 91 19 Wid p.pdf Restricted to Registered users only until 27 June 2022. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) merupakan salah satu jenis ikan yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai ikan konsumsi. Ikan ini mempunyai beberapa keunggulan diantaranya relatif tahan terhadap penyakit, oksigen terlarut yang rendah, memiliki pertumbuhan yang cepat dan sangat responsif terhadap pakan yang diberikan. Karena kelebihan tersebut menjadi salah satu pemikat para pembudidaya ikan untuk membudidayakan lele dumbo secara intensif. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk menekan biaya produksi tersebut adalah dengan membuat pakan buatan sendiri. Formulasi pakan harus dilengkapi dengan perangsang yang disebut atraktan untuk membuat asupan pakan ikan lebih efisien dan penambahan tepung darah karena mengandung protein yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberian atraktan minyak cumi dan minyak ikan pada tepung darah dalam pakan buatan terhadap peningkatan retensi protein dan retensi lemak dan lemak ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Penelitian dilakukan di Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga Surabaya pada bulan Desember 2018 hingga Januari 2019. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Data hasil penelitian akan dianalisis menggunakan ANOVA. Apabila menunjukkan adanya perbedaan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil analisis varian (ANOVA) menunjukkan bahwa hasil retensi protein menunjukkan bahwa hasil tertinggi adalah perlakuan P4 (17,09), P3 (15,95) dan P2 (15,81) yang berbeda nyata (p<0,05) dengan perlakuan P0 (11,90). Hasil retensi lemak menunjukkan perlakuan P1 (22,18) merupakan perlakuan dengan nilai rata-rata retensi lemak tertinggi yang berbeda nyata dengan perlakuan, P0 (18,02), P2 (11,59), P3 (12,45) dan P4 (13,21) (p>0,05).

Actions (login required)

View Item