DAMARA ULYMASARI PRATIWI, 071311533061 (2019) PRAKTIK BULLYING TERHADAP TOKOH UTAMA ERNEST (ETNIS TIONGHOA) DALAM FILM NGENEST 2015. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Text (ABSTRAK)
FIS K 37 19 Pra p ABSTRAK.PDF Download (98kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
FIS K 37 19 Pra p DAFTAR ISI.PDF Download (183kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
FIS K 37 19 Pra p DAFTAR PUSTAKA.PDF Download (102kB) |
|
Text (FULLTEXT)
FIS K 37 19 Pra p FULLTEXT.PDF Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (JURNAL)
FIS K 37 19 Pra p JURNAL.PDF Download (259kB) |
Abstract
Film berjudul Ngenest menceritakan kisah hidup tokoh utama bernama Ernest, seorang laki-laki keturunan Tionghoa yang mendapatkan perlakuan bullying dari lingkungan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan menganalisa praktik bullying terhadap etnis Tionghoa dalam film Ngenest.Tipe penelitian ini yakni kualitatif dengan metode analisis semiotika, di mana analisis semiotika dipilih agar peneliti dapat memaknai setiap adegan dalam film sebagai tanda-tanda yang dapat dimaknai. Objek penelitian yakni berbagai praktik bullying terhadap etnis Tionghoa yang digambarkan dalam film Ngenest. Unit analisis yakni berupa 5 adegan yang menggambarkan praktik bullying terhadap etnis Tionghoa dalam film Ngenest. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Denotasi pada penggambaran praktik bullying terhadap Ernest yang beretnis Tionghoa dalam film Ngenest diperlihatkan melalui penanda yang banyak dikaitkan dengan perbedaan fisik Ernest dibandingkan teman-temannya yang pribumi sehingga sering kali Ernest mendapatkan bullying verbal dengan penyebutan Cina, sipit, Acong, atau lainnya. Di samping juga bullying terhadap etnis Tionghoa juga sering terjadi di wilayah publik seperti sekolah, jalanan perkampungan, hingga transportasi umum. 2) Konotasi pada penggambaran praktik bullying terhadap Ernest yang beretnis Tionghoa menunjukan bahwa pelaku bullying digambar sebagai sosok-sosok yang mengintimidasi dan berkuasa yang ditimpulkan dari adanya kecemburuan sosial. Bullying telah mendorong etnis Tionghoa untuk seakan memisahkan diri dan memilih berinteraksi dengan sesama Tionghoa di lingkungan yang mayoritas Tionghoa atas dasar keamanan dan kenyaman dalam bergaul. 3) Mitos penggambaran praktik bullying terhadap etnis Tionghoa dalam film Ngenest menunjukan bahwa praktik bullying bernuansa ras karena perbedaan fisik dapat menumbuhkan sikap rasisme dan superioritas ras. Selain itu korban bully selalu diidentifikasi sebagai minoritas, dan mayoritas sebagai pelaku bully yang menunjukan adanya dominasi mayoritas sebagai bagian dari dominasi kelas sosial.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FIS K 37/19 Pra p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Bullying, Etnis Tionghoa, Film Ngenest, Semiotika Barthes. | ||||||
Subjects: | H Social Sciences H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races |
||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Komunikasi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Marina | ||||||
Date Deposited: | 27 Jun 2019 11:10 | ||||||
Last Modified: | 27 Jun 2019 11:10 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/84252 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |