Erda Wicahya Kirana, 071511433081 (2019) MAKNA PERNIKAHAN ENDOGAMI PADA KELUARGA MILITER (Studi Pada Anak di Rumdis TNI-AL Pulungan Kabupaten Sidoarjo). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Text (Abstrak)
ABSTRAK_Fis.S.29 19 Kir m.pdf Download (300kB) |
|
Text (Daftar Isi)
DAFTAR ISI_Fis.S.29 19 Kir m.pdf Download (403kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA_Fis.S.29 19 Kir m.pdf Download (190kB) |
|
Text (Fulltext)
FULLTEXT_Fis.S.29 19 Kir m.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (Jurnal)
JURNAL_Fis.S.29 19 Kir m.pdf Download (417kB) |
Abstract
Dewasa ini fenomena pernikahan endogami sudah jarang ditemui dalam masyarakat, khususnya pada masyarakat yang sudah modern. Pada era modernisasi seperti saat ini menyebabkan seseorang lebih bebas dalam memilih pasangannya, akan tetapi kalangan keluarga militer masih menganut pernikahan secara endogami atau atas dasar kesamaan kelompok. Untuk itu penelitian ini memfokuskan pembahasan tentang pemaknaan pernikahan endogami yang dilakukan oleh anak kalangan keluarga militer. Studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan paradigma definisi sosial. Dalam penelitian ini menggunakan teori konstruksi sosial Peter L Berger dan Thomas Luckman sebagai teori utama, dan teori pemilihan jodoh-teori homogami sebagai teori penunjang. Teknik pemilihan informan secara purposive atau berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) orang tua khususnya ayah sangat berperan penting dalam memberikan tekanan kepada anak untuk melakukan pernikahan endogami. Tekanan yang diberikan disebabkan oleh faktor sosial-ekonomi (2) anak perempuan cenderung lebih mendapatkan tekanan untuk melakukan pernikahan endogami, sedangkan laki-laki dibebaskan untuk memilih pasangannya sendiri. (3) anak perempuan yang sudah menikah memaknai pernikahan endogami sebagai upaya untuk mempertahankan status sosial yang dimiliki oleh keluarga, untuk meneruskan generasi orang tua, serta upaya untuk menutupi “aib” keluarga agar tetap mendapatkan pandangan atau penilaian yang baik dari orang lain. Selain itu anak perempuan yang belum menikah menganggap bahwa penikahan endogami merupakan suatu ketidakadilan bagi anak perempuan. Sedangkan pada anak laki-laki baik yang sudah menikah ataupun belum menikah, menganggap bahwa pernikahan endogami sama seperti pernikahan yang lainnya sehingga tidak memiliki keistimewaan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 Fis.S.29 19 Kir m | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Pernikahan, Endogami, Keluarga Militer | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman > HQ1-2044 The Family. Marriage. Women > HQ503-1064 The family. Marriage. Home | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | ||||||
Date Deposited: | 02 Jul 2019 05:28 | ||||||
Last Modified: | 02 Jul 2019 05:28 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/84446 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |