Ida Ayu Damayanthi Putri, 071614853019 (2018) PENERAPAN KEARIFAN LOKAL DALAM COMMUNITY RELATIONS DI PABRIK KATA-KATA JOGER, BALI. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

	Text (Abstrak) TSK. 02-19 Put p Abstrak.pdf Download (91kB)
	Text (Daftar Isi) TSK. 02-19 Put p Daftar Isi.pdf Download (27kB)
	Text (Daftar Pustaka) TSK. 02-19 Put p Daftar Pustaka.pdf Download (241kB)
	Text (Fulltext) TSK. 02-19 Put p.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Bali sebagai salah satu tujuan pariwisata di Indonesia tidak lepas dari adat Hindu yang di percaya masyarakatnya. Adat Hindu dalam eksistensinya menunjukkan ciri yang unik, kaya akan variasi yang pada hakekatnya amat potensial bagi peningkatan kepariwisataan di Daerah Bali. Kepariwisataan didukung oleh usaha pariwisata di belakangnya, salah satunya usaha Pabrik Kata-Kata Joger. Pabrik Kata-Kata Joger, sebuah usaha cenderamata yang berada di Desa Adat Kuta dan dimiliki oleh seorang non-Hindu ini tentu tidak bisa terlepas dari kultur masyarakat sekitarnya. Terlibat dalam komunitas adalah cara yang tepat bagi Pabrik Kata-Kata Joger untuk membangun hubungan dan tentunya berkolaborasi dengan kearifan lokal dalam aktivitas Community Relations. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif melalui metode studi kasus. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa demi terciptanya rasa saling memiliki dan sebagai upaya untuk kemaslahatan bersama, Public Relations Pabrik Kata-Kata Joger mengimplementasikan Penerapan kearifan lokal dalam segala aktivitas Community Relations. Aktivitas Community Relations diimplementasikan dengan pendekatan sistem terbuka, dimana komunitas dan usaha ditempatkan dalam posisi seimbang melalui konsep Tri Hita Karana dan Tat Twam Asi. Penerapan kearifan lokal Tri Hita Karana dan Tat Twam Asi menjadikan kegiatan Community Relations Pabrik Kata-Kata Joger yang memiliki filosofi “Happiness Oriented” berjalan dengan baik. PMDN dan PMA (Penanaman Modal Dunia Nyata dan Penanaman Modal Akhirat) berjalalan melalui program Garing (Gerakan Tiga Piring) yang telah di rencanakan dan juga secara spontan demi menjaga harmonisasi antara organisasi dengan masyarakat (Pawongan), organisasi dengan lingkungan (Palemahan) dan tentunya organisasi dengan Tuhan (Parahyangan). Hal tersebut dilakukan demi menciptakan keseimbangan hubungan organisasi dengan komunitas dan bumi pertiwi secara seimbang tanpa melupakan sisi spiritual. Kearifan lokal yang dijiwai oleh nilai-nilai agama mampu menghasilkan hubungan timbal balik antara usaha pariwisata dengan kebudayaan sehingga keduanya dapat bersinergi secara serasi, selaras dan seimbang.

Actions (login required)

View Item