I G N PUSPA UDIYANA, 040117299
(2006)
KINERJA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA DI INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BEJ PERIODE SEBELUM KRISIS DAN SETELAH KRISIS.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Penelitian ini mengukur dan menganalisis kinerja bank dengan menggunakan 2 (dua) pendekatan yaitu analisis CAMEL (Capital, Assets, Management, Earnings Liquidity) dan analisis EVA (Economic Value Added). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kinerja bank antara periode sebelum krisis dan setelah krisis berdasarkan tolak ukur EVA serta menganalisis hubungan dan pengaruh construct CAMEL terhadap EVA beserta indicator-indikator rasio keuangan pembentuk construct.
Analisis CAMEL menggunakan pendekatan construct yang dibentuk dari sekelompok indikator rasio keuangan dengan metode Structural Equation Modelling (SEM) menggunakan tools Linier Structural Relationship (LISREL). Pemilihan sekelompok rasio keuangan yang membentuk tiap-tiap construct didasarkan pada teori dan penelitian yang ada. Terdapat 25 (dua puluh lima) jenis rasio keuangan yang digunakan untuk membentuk 5 (lima) construct CAMEL.
Sampel yang digunakan adalah Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) berturut-turut dari tahun 1993-2004. Terdapat 5 (lima) bank yang digunakan sebagai sampel yaitu Bank Danamon, Bank International Indonesia, Bank Niaga, Bank Lippo dan Bank Pan Indonesia.
Data penelitian dikelompokkan menjadi 2 periode yaitu periode sebelum krisis (1993-1996) dan setelah krisis (2001-2004). Berdasarkan diagram alur pemilihan uji statistik, digunakan uji Korelasi Bivariate untuk menguji apakah terdapat korelasi kinerja perbankan antara periode sebelum dan setelah krisis, kemudian uji Kormogolov-Smirnov untuk menguji normalitas data dan uji T Dua Sampel Bebas untuk membuktikan adanya perbedaan kinerja bank antara periode sebelum krisis dan setelah krisis. Analisis SEM untuk menguji model, hubungan dan pengaruh construct CAMEL terhadap EVA beserta indikator-indikator rasio keuangan pembentuk construct.
Hasil pengujian menunjukkan adanya perbedaan kinerja bank antara periode sebelum krisis dan setelah krisis. Terdapat perubahan model akhir atas model awal dengan basil analisis SEM menunjukkan rasio modal sendiri terhadap total aktiva setelah dikurangi kas dan Surat berharga (X4), rasio aktiva produktif terhadap total aktiva (X8) ,rasio laba bersih terhadap pendapatan operasi (XI I), rasio laba bersih terhadap total aktiva (X16), rasio pinjaman terhadap total deposits (X23) secara berturut-turut memiliki kemampuan yang paling besar dalam menjelaskan construct capital, assets, management, earnings dan liquidity.
Urutan construct CAMEL yang mempengaruhi nilai EVA secara berturut-turut dari yang terbesar sampai terkecil adalah construct assets, liquidity, earnings, management dan capital. Kelima construct secara bersama-sama hanya mampu menjelaskan variabel dependen EVA (Y1) sebesar 49,3 %, sedangkan sisanya sebesar 50,7 % (lebih dari 50%) dijelaskan oleh faktor lain diluar kelima construct CAMEL beserta sekelompok rasio pembentuknya. Construct assets (melalui rasio X8) dan construct liquidity (melalui rasio X23) merupakan 2 (dua) faktor terbesar yang mempengaruhi nilai EVA.
Actions (login required)
|
View Item |