WIJANARKO, 040123945 E (2005) PERLAKUAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS IMPOR BARANG KENA PAJAK SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN FISKAL PADA PT. X. DI SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-wijanarko-5829-a315_05-k.pdf Download (317kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2008-wijanarko-5829-a315_05.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

PT. X yang bergerak dalam bidang perdagangan import adalah Pengusaha Kena Pajak yang dalam setiap transaksi usahanya selalu memperhitungkan PPN dan membuat laporan Surat Pemberitahuan Masa secara periodic ke Kantor Pelayanan Pajak. Dan laporan SPT Masa PPN tersebut temyata PPN yang lebih dibayar semakin lama semakin lebih besar, sehingga menimbulkan kejanggalan dalam menilai kebenaran laporan tersebut. Dan kejanggalan inilah kemudian dilakukan penlitian lebih lanjut dalam mencari penyebabnya, yang akhirnya menemukan pennasalalian yang dihadapi perusahaan dan memberikan saran sebagai jalan keluar yang harus dilakukan perusahaan untuk memecahkan permasalahan tersebut. Dari hasil penelitian temyata bahwa penyebab dari kelebihan PPN yang dibayar tersebut adalah karena perusahaan salah dalam memberlakukan perhitungan Pajak Pertambahan Nilai pada saat realisasi impor maupun pads saat penerimaan pembayaran dari indentor khusus untuk impor barang atas dasar pesanan untuk indentornya yang tidak bersedia dicantumkan identitasnya dalam dokumen impor, sehingga penyajian laporan keuangan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya, akibatnya laporan keuangan tersebut tidak dapatditerima kebenarannya oleh Kantor Pelayanan Pajak meskipun benar menurut intern perusahaan, karena tidak sesuai dengan bukti impor yang ada. Sebagai pemecahan masalah yang dihadapi importir tersebut, maka untuk impor atas dasar inden dimana indentor tidak bersedia dicantumkan identitasnya adalah dengan membuka perkiraan barn "Persediaan Indentor" dan "Hutang Indentor" yang dicatat pada saat realisasi impor, dan perkiraan "Penjualan Indentor" pada saat pembayaran diterima dari indentor dengan memasukkan harga barang sesuai dengan dokumen impor. Dengan demikian maka terlihat bahwa pada Dasar Pengenaan pada PPN masukan akan sama dengan Dasar Pengenaan Pajak pada PPN keluaran dengan dimasukkannya harga barang dalam perhitungan tersebut.

Actions (login required)

View Item