The Use Of Hydroxyethyl Starch 200/0,5 As Plasma Subtitutes Is Safe In Hypovolemic Patients As Indicated In Changes Of N-Acetyl-β-Glucosaminidase And Creatinin Serum Parameters

Dewi Wara Shinta and Junaidi Khotib and Eddy Rahardjo and Mahardian Rahmadi and Budi Suprapti (2015) The Use Of Hydroxyethyl Starch 200/0,5 As Plasma Subtitutes Is Safe In Hypovolemic Patients As Indicated In Changes Of N-Acetyl-β-Glucosaminidase And Creatinin Serum Parameters. Folia Medica Indonesiana, 51 (4). pp. 228-233. ISSN 2355-8393

[img] Text (FULLTEXT)
C22.pdf

Download (3MB)
[img] Text (PEER REVIEW)
Validasi C-22.pdf

Download (1MB)
[img] Text (PEER REVIEW (BS))
Validasi C-20.pdf

Download (1MB)
[img] Text (FULLTEXT)
Artikel C-20.pdf

Download (4MB)
Official URL: https://e-journal.unair.ac.id/FMI/article/view/285...

Abstract

Hydroxyethyl Starch (HES) merupakan senyawa yang efektif untuk memperbaiki volume intravaskular dengan cepat tanpamenyebabkan edema jaringan. Namun, HES juga memiliki profil keamanan pada ginjal yang masih menjadi perdebatan.Berdasarkan pengalaman klinik di RSUD Dr. Soetomo, frekuensi kejadian gagal ginjal akut setelah pemberian HES 200/0,5 padadosis kurang dari 20 ml/kg BB (dosis maksimum) sangat jarang. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pengaruh pemberianinfus HES 200/0,5 pada dosis kurang dari 20 ml/kg BB pada pasien yang mengalami perdarahan selama operasi, dengan parameterrasio N-acetyl-b-D-Glucosaminidase (NAG) per kreatinin dan serum kreatinin. Penelitian ini dilakukan secara observasional danprospektif pada pasien yang menjalani operasi elektif di GBPT RSUD Dr. Soetomo, yang memerlukan terapi resusitasi HES 200/0,5dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Selain itu, penelitian ini juga mengobservasi pasien-pasien yang hanya mendapatkanterapi kristaloid sebagai kelompok kontrol. Parameter yang diamati, yakni NAG, diukur pada sebelum operasi dan 12 jam sesudahpemberian terapi cairan. Sedangkan serum kreatinin diamati sebelum operasi dan 48 jam sesudah resusitasi. Penelitian inidilakukan selama 3 bulan, dan diperoleh 50 subyek yang terbagi menjadi 2 kelompok. Kelompok kristaloid dan kelompok HES200/0,5. Data demografi dan karakteristik dasar tidak berbeda antar kelompok, kecuali total volume perdarahan. Total perdarahanpada kelompok HES 200/0,5 lebih besar dibandingkan dengan kelompok kristaloid (p<0,0001). Rerata volume cairan yang diterimasubyek kelompok HES 200/0,5 sebesar 2042,0 ± 673,9 mL, lebih besar jika dibandingkan dengan kelompok kristaloid yang rata-ratamendapatkan cairan sebesar 910,0 ± 592,0 ml. Dosis HES 200/0,5 yang diterima subyek sebesar 8,31 ± 4,86 ml/kg BB. Pengukuranrasio NAG/kreatinin dan serum kreatinin menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kedua kelompok, tetapi masih dalamrentang normal. Selain itu, nilai kedua parameter tersebut tidak berbeda antar kelompok. Sebagai simpulan, HES 200/0.5 dengandosis kurang dari 20 ml/kg aman digunakan pada pasien yang mengalami hipovolem akibat perdarahan, yang tanpa riwayatgangguan ginjal sebelumnya.(FMI 2015;51:228-233)

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: hyroxyethyl starch, acute renal failure, n-acetyl--d-glucosaminidase, creatinine serum
Subjects: R Medicine
R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: 05. Fakultas Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
Dewi Wara ShintaNIDN0018108502
Junaidi KhotibNIDN0022107001
Eddy RahardjoUNSPECIFIED
Mahardian RahmadiNIDN0014038102
Budi SupraptiNIDN0014116104
Depositing User: Mr M. Fuad Sofyan
Date Deposited: 16 Aug 2019 01:19
Last Modified: 21 Dec 2020 13:09
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/85017
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item