VIRINE PRABANDARI SUDIYONO, 040113818 (2008) PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA DEPARTEMEN PRODUKSI SEBAGAI BAHAN EVALUASI KINERJA MANAJEMEN PT ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY, Tbk SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2008-sudiyonovi-9154-a218_08-k.pdf Download (320kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-sudiyonovi-8810-a218_08-p-min.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Dalam akuntansi, salah satu alat pengendalian manajemen untuk mengetahui efektivitas pendelegasian tugas dan wewenang dalam perusahaan adalah dengan menggunakan akuntansi pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban yang baik harus memenuhi syarat-syarat yaitu struktur organisasi, sistem anggaran, klasifikasi biaya, sistem akuntansi biaya dan laporan pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban menghasilkan informasi pendapatan dan biaya pada masing¬masing pusat pertanggungjawaban, sehingga dapat diketahui sejauh mana pelaksanaan pendelegasian tugas dan tanggungjawab. Penelitian dilakukan pada PT Alumindo Light Metal Industry, Tbk. (ALMI) dengan menggunakan pendekatan kualitatif untuk menginterpretasikan hasil dari penerapan akuntansi pertanggungjawaban dimana sumber data diperoleh dari perusahaan dan literature-literature yang ada sebagai landasan teori. Selain itu, penelitian terbatas pada departeman produksi, untuk mengetahui penerapan elemen¬elemen akuntansi pertanggungjawaban, yang meliputi struktur organisasi, sistem anggaran, penggolongan biaya, dan laporan pertanggungjawaban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ALMI belum sepenuhnya menerapkan elemen-elemen akuntansi pertanggungjawaban sesuai dengan konsep yang mendasari, sehingga pengendalian dan penilaian kinerja belum dapat dilakukan secara optimal. Untuk memenuhi konsep akuntansi pertanggungjawaban, perusahaan perlu melakukan beberapa penyesuaian. Anggaran harusnya disusun bagi tiap tingkatan manajemen. Selain itu, susunan kode rekening biaya dapat diperluas sehingga tidak hanya mengidentifikasikan jenis biaya saja, tetapi harus juga dapat menunjukkan tempat terjadinya biaya dan biaya-biaya yang terkendali dan yang tidak terkendali. Laporan harus disusun bagi tiap angkatan manajemen dan menunjukkan penyebab terjadinya selisih antara anggaran dan realisasi biaya. Dalam laporan juga diperlukan adanya pemisahan antara biaya terkendali dan biaya yang tidak terkendali.

Actions (login required)

View Item