Effectiveness of Fosfomycin on Prevention of Surgical Site Infection of Closed Brain Injury Patients After Craniotomy in emergency UNit Dr. Soetomo Hospital

Nuril Aulia and Yulistiani, NIDN. 0028046605 and Joni Wahyuhadi, NIDN. 8885900016 and Ni Made Mertaniasih, NIDN. 0007035703 (2014) Effectiveness of Fosfomycin on Prevention of Surgical Site Infection of Closed Brain Injury Patients After Craniotomy in emergency UNit Dr. Soetomo Hospital. Folia Medica Indonesiana, 50 (3). pp. 153-159. ISSN 0303-7932

[img] Text (Artikel)
Effectivenes of fosfomycin on prevention of surgical site infection pf closed brain injury patient after craniotomy in emergency unit Dr Soetomo Hospital.pdf

Download (103kB)
[img] Text (Peer Review)
Peer Effectiveness Of Fosfomycin On Prevention .pdf

Download (2MB)
[img] Text (Similarity)
Effectivenes of fosfomycin on prevention of surgical site infection pf closed brain injury patient after craniotomy in emergency unit Dr Soetomo Hospital_compressed.pdf

Download (1MB)

Abstract

Antibiotik profilaksis dapat mencegah ILO (Infeksi Luka Operasi) sampai < 5 % ada pasien yang menjalani kraniotomi. Fosfomycin memiliki spektrum aktivitas untuk semua patogen rentan menyebabkan ILO pada kraniotomi (Staphylooccus aureus dan Staphylococcus epidermidis) dan memiliki kemampuan untuk menembus ke dalam CSF dengan atau tanpa kondisi inflamasi pada mninges (rasio fosfomycin AUCCSF/AUCs, tanpa peradangan, adalah 0,09-0,27). Sebuah studi prospektif observasional dilakukan untuk menganalisis efektivitas fosfomycin dalam mencegah infeksi Luka Operasi (ILO) pasca prosedur kraniotomi pada unit gawat darurat RS Pendidikan Dr. Soetomo Surabaya dengan insiden SSI sebagai parameter (superficial, deep atau organ). Kriteria inklusi adalah pasien dengan cedera otak tertutup (ringan, sedang, atau berat), menjalani prosedur kraniotomi tanpa implan, menerima fosfomycin sebagai antibiotik profilaksis (2 x 2 g iv dalam 30-60 menit sebelum operasi bedah), dan 30 hari setelah prosedur kraniotomi luka operasi dievaluasi. Ada 30 pasien yang diperoleh dari penelitian ini. Insiden ILO pada pasien dengan abses subdural (dikategorikan sebagai ILO organ) adalah 3,3%. Faktor risiko yang kebanyakan ditemukan pada pasien dengan ILO adalah riwayat merokok 30 hari sebelum prosedur bedah, meminum obat immunosuppressant, menjalani operasi darurat, durasi operasi > 3,75 jam dan pendarahan Volume ≥ 1500 mL. Bakteri yang menyebabkan ILO adalah Pseudomonas aeruginosa yang sensitif terhadap fosfomycin, piperasilin tazobactam, dan meropenem. LOS pasien dengan ILO 3x lebih lama daripada tanpa ILO. Fosfomycin efektif mencegah ILO pada pasien dengan prosedur postcraniotomy cedera otak tertutup pada unit gawat darurat RS Pendidikan Dr. Soetomo Surabaya.(FMI 2014;50:153-159)

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: cedera otak tertutup, kraniotomi, infeksi luka operasi, fosfomisin
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RD Surgery
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Bedah Saraf
Creators:
CreatorsNIM
Nuril AuliaUNSPECIFIED
Yulistiani, NIDN. 0028046605UNSPECIFIED
Joni Wahyuhadi, NIDN. 8885900016joniwahyuhadi@fk.unair.ac.id
Ni Made Mertaniasih, NIDN. 0007035703UNSPECIFIED
Depositing User: arys fk
Date Deposited: 04 Sep 2019 07:59
Last Modified: 04 Sep 2019 07:59
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/86177
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item