Angreni Ayuhastuti, 050513235
(2009)
PENGARUH EKSTRAK ETANOL 70% DAUN JUSTICIA GENDARUSSA BURM.F. TERHADAP PERUBAHAN PROFIL PITA DNA HYALURONIDASE SPERMATOZOA MANUSIA DENGAN TEKNIK PCR.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Dukungan kaum pria mensukseskan program KB sangant rendah, dibuktikan dengan data survey pada tahun 2007 dimana jumlah peserta KB pria hanya 3,1 % dari peserta KB aktif (PBS, 2007). Dengan demikian sangat perlu untuk menciptakan metode kontrasepsi baru bagi pria dalam rangka mendukung penyetaraan peran pria dalam mensukseskan program KB terutama dari bahan tanaman Indonesia. Tanaman Justicia gendarussa Burm.f telah terbukti secara pre klinik dapat dimanfaatkan sebagai bahan kontrasepsi barn bagi pria karena mengandung glikosida flavonoid, yaitu gendarusin A dan B yang memiliki aktivitas penghambatan terhadap aktivitas hyaluronidase spermatozoa pada reaksi akrosomal, sehingga mampu menghambat penetrasi spermatozoa epididimis mencit secara in vitrp (Prajogo, 2002).
Pada penelitian uji klinik fase I ini diteliti apakah ekstrak etanol 70% daun Justicia gendarussa Burm.f. aman dan tidak menimbulkan efek samping, yaitu mutasi DNA pada gen penyandi enzim hyaluronidase menggunakan alat PCR (polymerase Chain Reaction).
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Nidom (2005) dengan metode nouthern blot, disimpulkan bahwa tidak terjadi mutasi pada RNA testis rnencit setelah dipaparkan dengan fraksi air daun J gendarussa. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Prajogo (2002) membuktikan bahwa pengaruh daun J gendarussa tidak menurunkan jumlah enzim hyaluronidase spermatozoa mencit, tetapi menurunkan aktivitas enzim hyaluronidase. Hal ini berarti aktivitas hambatan oleh J. gendarussa Burm.f. terjadi pada fase post translasi. Berdasarkan kedua penelitian diatas maka dibangun suatu hipotesis bahwa konsumsi kapsul ekstrak etanol 70% daun Justicia gendarussa Burm.f tidak menyebabkan mutasi DNA pada gen penyandi enzim hyaluronidase, yaitu pada region 34210 – 34261.
Pada penelitian dengan teknik PCR ini desain primer baik reverse maupun forward dilakukan dengan menggunakan program PRIMER 3.0 (Bell et. al., 1997) dengan sumber sequens SPAM 1 (sperm adhesion molecule 1), yaitu berdasarkan susunan nukleotida gen penyandi enzim hyaluronidase PH-20 Homo sapiens yang diperoleh dari GenBank NCBI pada region 34210 – 34261. Primer yang telah didesain berjumlah 21 basa nukleotida untuk primer forward, yaitu: 5' - AAA TCT TGC TTG CTC CTA GAC – 3' dan 20 basa primer reverse dengan susunan 5' - CAG CTA ACC TGC GCA ATT AC – 3'. Primer yang di-construct hanya mengamplifikasi pada region 34210 – 34261 dari DNA total spermatozoa yang merupakan region penyandi enzim hyaluronidase.
Jumlah sampel spermatozoa yang diuji dengan teknik PCR ini berjumlah 123 sampel spermatozoa manusia yang ditreatment dengan kapsul ekstrak etanol 70% Justicia gendarussa Burm.f. pada dosis 1 (284,5 mg/700 mg kapsul), dosis 2 (213,4 mg/700 mg kapsul) dan plasebo selama 108 hari (1,5 siklus spermatogenesis). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa basil amplifikasi DNA spermatozoa sebanyak 106 sampel DNA spermatozoa manusia yang telah ditreatment dengan kapsul ekstrak etanol 70% Justicia gendarussa Burm.f. pada dosis 1 (284,5 mg/700 mg kapsul), dosis 2 (213,4 mg/700 mg kapsul) dan plasebo tidak mengalami perubahan profil pita DNA pada daerah gen penyandi enzim hyaluronidase. Sedangkan pada sebanyak 17 sampel DNA spermatozoa manusia yang juga telah ditreatment dengan kapsul ekstrak etanol 70% Justicia gendarussa Burm.f. pada dosis yang sama, pita DNA penyandi enzim hyaluronidase tidak muncul.
Selanjutnya, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah Justicia gendarussa Berm.£ menyebabkan terjadi perubahan profil protein pada DNA spermatozoa manusia yang menyandi enzim hyaluronidase.
Actions (login required)
 |
View Item |
