Luluk Ulfa Aisyah Wahyuni, 050513281
(2009)
PENGARUH PERBANDINGAN ETIL SELULOSA 10 CPS DAN PVP K-30 TERHADAP PELEPASAN TEOFILIN DALAM SEDIAAN LEPAS LAMBAT.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Teofilin merupakan merupakan suatu bronkodilator yang paling banyak digunakan untuk terapi asma terutama untuk mengatasi nocturnal bronchospasme. Dengan preparat lepas lambat maka pemberian obat pada malam hari bisa dicegah dengan cars pelepasan obat diperlambat sehingga kadar obat dalam plasma bisa dipertahankan.
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menentukan perbandingan etil selulosa 10 cPs dan PVP K-30 yang dapat menghasilkan tablet lepas lambat teofilin dengan mutu fisik yang sesuai persyaratan, pelepasan sesuai persyaratan USP XXIV serta kinetika pelepasan yang mengikuti orde nol.
Telah dilakukan penelitian pengaruh perbandingan etil selulosa 10 cPs dan PVP K-30 terhadap pelepasan teofilin dari tablet lepas lambat. Dibuat empat macam formula yang berbeda yaitu formula kontrol tanpa PVP K-30 (F 1) dan formula dengan PVP K-30 dengan perbandingan terhadap etil selulosa 20:1(F2), 10:1(F3), 5:1(F4). Masing-masing formula bobot tabletnya sama dan mengandung teofilin sebanyak 100 mg.
Granul dibuat dengan cara granulasi basah. Granul yang sudah dibuat diuji mutu fisiknya. Kandungan lengas meningkat seiring meningkatnya konsentrasi PVP K-30 dalam sistem matriks. Sifat alir cenderung menurun seiring meningkatnya kandungan lengas. Jumlah fines menurun dengan meningkatnya PVP K-30 dalam sistem matriks. Kemudian sebelum dicetak menjadi tablet granul ditambahkan Mg stearat dan ditentukan keseragaman kandungan teofilin dalam granul. Dari penentuan keseragaman kadar, disimpulkan bahwa granul yang dibuat sudah homogen. Hal ini dapat dilihat dari harga simpangan baku relatif yang kurang dari 6%.
Granul kemudian dikompresi dengan kekuatan 3 ton selama 3 detik. Dilakukan uji kekerasan, kerapuhan dan keseragaman kadar teofilin dalam tablet. Kekerasan meningkat dengan meningkatnya kadar PVP K-30 dalam sistem matriks diikuti dengan menurunnya kerapuhan. Hasil uji keseragaman kadar dalam tablet menunjukkan bahwa kadar teofilin dalam tablet homogen. Hal ini bisa dilihat dari harga simpangan baku relatifnya yang kurang dari 6 %.
Uji pelepasan dilakukan dalam dua media yang berbeda yaitu cairan lambung buatan tanpa pepsin dan dapar fosfat. Diperlukan pengaturan pH untuk merubah pH media dari cairan lambung buatan tanpa pepsin pH 1,2 menjadi 6,0. Uji pelepasan yang dilakukan dalam masing-masing formula menunjukkan bahwa pelepasan F4>F3>F2>F1. Hal ini dikarenakan kadar PVP K-30 sebagai chanelling agent meningkat. Analisis kesesuaian pelepasan teofilin dengan USP XXIV menunjukkan bahwa pelepasan pada jam pertama hanya dipenuhi oleh F1, F2, F3. Sedangkan pada jam kedua pelepasan F2, F3, F4 yang memenuhi persyaratan. Pada jam jam selanjutnya hingga jam ke delapan tidak satupun formula yang pelepasannya memenuhi persyaratan. Dari harga ED48o dilakukan analisis statistik dan disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna terhadapefisiensi disolusi formula kontrol dengan formula dengan PVP K-30. Sediaan lepas lambat diharapkan mengikuti orde ke nol agar pelepasan obat konstan. Dalam penelitian ini pelepasan semua formula mengikuti model Higuchi dimana pelepasan obat dipengaruhi oleh kadar obat sisa dan ketebalan matriks. Mekanisme pelepasan teofilin semua formula dalam penelitian ini melalui mekanisme pelepasan melalui matriks Porous. Dari penelitian ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut secara invitro pelepasan teofilin dari sistem matriks etil selulosa dan PVP K-30 dengan perbandingan yang berbeda, yaitu dengan memperkecil jumlah etil selulosa dalam sistem matriks.
Actions (login required)
|
View Item |