Luky Maulana Firmansyah, 071511533020 (2019) Diskursus Intoleransi Dalam Pilgub Jakarta Tahun 2017 di Media Indonesia (Studi Wacana Kritis pada Kompas.com, Republika.co.id, dan Tempo.co). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text
ABSTRAK.pdf Download (102kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (112kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (131kB) |
|
Text (FULLTEXT)
Fis k 79 19 Fir d (1).pdf Restricted to Registered users only until 20 September 2022. Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
Fis k 79 19 Fir d JURNAL.pdf Download (246kB) |
Abstract
Fokus dari penelitian ini adalah mengungkap secara kritis diskursus intoleransi dalam Pilkada Jakarta 2017 yang diwacanakan oleh media online Kompas.com, Republika.co.id, dan Tempo.co melalui pelbagai pemberitaannya. Penelitian ini berangkat dari persoalan menguatnya wacana intoleransi yang menjadi wacana dominan dalam momen kontestasi politik tersebut. Adapun penelitian ini merumuskan permasalahannya sebagai berikut: 1) Bagaimana diskursus mengenai intoleransi diartikulasikan melalui pelbagai berita yang ada pada portal berita Tempo.co, Republika.co.id, dan Kompas.com ? 2) Apa makna terselubung dari diskursus intoleransi tersebut? Studi ini menggunakan metode analisis wacana kritis milik Norman Fairclough yang berguna untuk membaca hubungan yang konstitutif dari praktik pewacanaan intoleransi yang diartikulasikan oleh ketiga media dengan praktik sosio-kultural yang menjadi konteks wacana. Peneliti juga memakai ekonomi-politik media Marxis untuk melihat kepentingan ekonomi dari media dalam studi ini yang merupakan bagian dari konglomerasi media di Indonesia dan teori aparatus negara ideologis Althusser sebagai pisau analisa tambahan untuk membaca bagaimana posisi media dalam mewacanakan narasi ideologis negara. Wacana intoleransi pada studi ini tersebar pada empat tematik wacana yaitu wacana aksi bela Islam, wacana penistaan agama, wacana kepemimpinan Muslim, dan wacana pasca-Ahok. Hasil dari penelitian ini antara lain wacana intoleransi ini merupakan satu bentuk wacana politik yang menjadi ruang bagi pertarungan kekuasaan dengan bergerak secara sentrifugal, dan terdapat tiga dimensi intoleransi yaitu intoleransi antar agama, intoleransi intra agama, dan intoleransi negara.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FIS K 79/19 Fir d | ||||||
Uncontrolled Keywords: | diskursus intoleransi, pilgub jakarta tahun 2017, ekonomi-politik media, critical discourse analysis , aparatus negara ideologis | ||||||
Subjects: | Q Science > Q Science (General) > Q223-227 Communication in Science | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Komunikasi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Marina | ||||||
Date Deposited: | 20 Sep 2019 08:19 | ||||||
Last Modified: | 20 Sep 2019 08:19 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/87194 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |