DWI SETYAWAN, Prof. Dr., S.Si., M.Si., Apt (2019) MEWUJUDKAN KETERSEDIAAN OBAT MELALUI PENGEMBANGAN KRISTALOGRAFI: Pidato Disampaikan pada Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Farmasetika pada Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga di Surabaya pada hari Kamis, tangga1 12 September 2019. Fakultas Farmasi, Surabaya. (Unpublished)

Text (FULLTEXT) KKB KK-2 PG. 04-19 Set m.pdf Download (2MB)

Abstract

Melalui Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Pemerintah berkomitmen untuk memenuhi alokasi anggaran kesehatan sebesar 5% dari belanja negara. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019, senilai Rp. 2.461,1 triliun alokasi belanja kesehatan di dalam postur APBN 2019 senilai Rp. 123.1 triliun. Alokasi belanja Kementerian Kesehatan untuk program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mencapai Rp. 48,8 triliun. Pengusaha sektor farmasi masih mengandalka anggaran belanja kesehatan pemerintah untuk pengadaan obat dari program Jaminan Kesehatan Nasional. Pengadaan obat itu sangat tergantung kepada anggaran belanja kesehatan pemerintah. Kalau belanja pengadaan obatnya meningkat, tentu dampaknya bagi pertumbuhan farmasi sangat signifikan," ujar Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Farmasi Dorojatun Sanusi kepada Bisnis (21/8/2018). Industri farmasi nasional ditargetkan meraup penjualan Rp. 700 triliun pada 2025, dibandingkan saat ini yang masih mencapai Rp. 70 triliun. Jumlah itu terdiri atas penjualan domestik sebesar Rp. 450 triliun dan ekspor Rp. 250 triliun.

Actions (login required)

View Item