SATITI PALUPI PURWANTO, 101714553001 (2019) ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UTILISASI TES CEPAT MOLEKULER TINGKAT PUSKESMAS DI JAWA TIMUR TAHUN 2018. Thesis thesis, Universitas Airlangga.
Text
TEP. 11-19 Pur a ABSTRAK.pdf Download (140kB) |
|
Text
TEP. 11-19 Pur a DAFTAR ISI.pdf Download (143kB) |
|
Text
TEP. 11-19 Pur a DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (184kB) |
|
Text (FULLTEXT)
TEP. 11-19 Pur a.pdf Restricted to Registered users only until 25 September 2022. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Indonesia menempati urutan ke 3 sebagai negara penyumbang kasus TB terbanyak di dunia, akan tetapi selisih antara estimasi dengan kasus TB yang ditemukan dan diobati masih tinggi. Prioritas global untuk Program Penanggulangan TB adalah meningkatkan deteksi kasus TB sedini mungkin, WHO merekomendasikan Tes Cepat Molekuler (TCM) sebagai alat diagnosis TB terutama di 30 negara dengan beban TB tinggi termasuk Indonesia. Berdasarkan laporan TCM pada tahun 2018, capaian utilisasi TCM Provinsi Jawa Timur sebesar 33%. Hanya 12 Puskesmas dengan capaian utilisasi TCM > 33%. Oleh karena itu perlu mengupas lebih dalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya utilisasi TCM. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi utilisasi TCM tingkat Puskesmas di Jawa Timur Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik yang menggunakan rancang bangun cross sectional, dengan besar sampel sebanyak 34 Puskesmas. Responden yang mewakili Puskesmas adalah petugas kesehatan yang sudah mengikuti Workshop TCM. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling. Analisis multivariable menggunakan regresi linier berganda Hasil akhir menunjukkan bahwa ada 2 variabel bebas yang berpengaruh terhadap utilisasi TCM yaitu jumlah terduga TB yang dirujuk oleh fasyankes tidak punya TCM ke Puskesmas TCM (p = 0,060) dan frekuensi running TCM (p = 0,025). Faktor yang paling berpengaruh terhadap utilisasi TCM tingkat Puskesmas di Jawa Timur Tahun 2018 adalah frekuensi running TCM (b = 0,456). Kesimpulan bahwa jumlah terduga TB yang dirujuk oleh fasyankes yang tidak mempunyai TCM ke Puskesmas TCM dan frekuensi running TCM berpengaruh terhadap utilisasi TCM tingkat Puskesmas di Jawa Timur Tahun 2018. Oleh karena itu perlu untuk menetapkan target untuk memeriksa TB per hari penggunaan TCM dan evaluasi berkala.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK TEP. 11-19 Pur a | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Tuberkulosis, Utilisasi, TCM, Puskesmas | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine R Medicine > RC Internal medicine > RC306-320.5 Tuberculosis |
|||||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat > Magister Epidemiologi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | |||||||||
Date Deposited: | 25 Sep 2019 05:14 | |||||||||
Last Modified: | 25 Sep 2019 05:14 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/87509 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |