Dwi Ratna (2019) Penerapan Activity Based Costing Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Guna Menetapkan Harga Jual Gula Pada PT Perkebunan Nusantara X Unit PG Tjoekir. Tugas Akhir D3 thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (ABSTRAK) ABSTRAK FV.A.36-19 RAT P.pdf Download (1MB)
	Text (DAFTAR ISI) DAFTAR ISI FV.A.36-19 RAT P.pdf Download (1MB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA FV.A.36-19 RAT P.pdf Download (524kB)
	Text (FULL TEXT) FULL TEXT FV.A.36-19 RAT P.pdf Restricted to Registered users only until 26 September 2022. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

PT Perkebunan Nusantara X menentukan harga pokok produksi dengan metode Activity Based Costing namun masih belum tepat dalam penentuan cost driverpada masing-masing aktivitas. Masih terlalu banyak aktivitas yang dibebankan hanya berdasarkan unit yang diproduksi. Sehingga akan berpengaruh terhadap pembagian cost pool dan perhitungan tingkat aktivitas (pool rate). 2. Sitem pembebanan biaya overhead yang dilakukan PTPN X masih belum mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Setelah dihitung dengan metode Activity Based Costingdengan driveryang lebih tepat, biaya overhead pada produk gula dibebankan terlalu tinggi dari yang seharusnya. Overcosting pada produk gula yaitu sebesar Rp 13.234.649.126, sehingga mencerminkan harga pokok penjualan yang terlalu tinggi pula. 3. Berdasarkan perhitungan harga pokok penjualan gula, cara yang paling tepat untuk menentukan harga jual gula adalah dengan memperhatikan harga pokok penjualannya. Tetapi PTPN X menentukan harga jual gulanya dengan cara melelang. Pada akhir tahun 2016 harga lelang mampu mencapai Rp 9.500 per kilogram sehingga masih melampaui harga pokok penjualan. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa harga lelang akan lebih rendah dari harga pokok penjualan, sehingga gula dijual terlalu rendah dan dapat menyebabkan kerugian pada PTPN.

Actions (login required)

View Item