YUANIDA ANDRIANA, 040117138
(2006)
PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM UPAYA PENGENDALIAN DAN PENILAIAN KINERJA MANAJER PRODUKSI PADA PG PESANTREN BARU KEDIRI.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem akuntansi yang mengakui adanya berbagai pusat pertanggungjawaban pada keseluruhan organisasi dan mencerminkan rincian dan tindakan setiap pusat itu dengan menetapkan penghasilan dan biaya tertentu bagi pusat yang memiliki tanggung jawab yang bersangkutan.
Diharapkan dengan adanya system akuntansi pertanggungjawaban akan dihasilkan informasi akuntansi yang relevan bagi manajemen perusahaan sebagai alat untuk pengendalian biaya dan penilaian kinerja manajer pusat pertanggungjawaban. Tanggung jawab atas pengendalian biaya harus diserahkan kepada manajer pusat pertanggungjawaban yang bertanggungjawab terhadap penganggaran biaya dan realisasinya.
Sedangkan penilaian kinerja diukur dengan membandingkan antara biaya actual dengan biaya yang dianggarkan, yang dilaporkan dalam laporan pertanggungjawaban. Dimana biaya yang dimaksud disini adalah biaya yang secara langsung dapat dikendalikan oleh manajer pusat pertanggungjawaban tersebut.
Agar akuntansi pertanggungjawaban dapat dilaksanakan dengan baik, maka ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu adanya struktur organisasi yang terdesentralisasi yang secara tegas dan jelas mengatur wewenang dan tanggung jawab setiap bagian, adanya system anggaran yang disusun untuk setiap tingkatan manajemen, klasifikasi biaya berdasarkan terkendali atau tidak terkendalinya biaya oleh manajer pusat pertanggungjawaban, sistem akuntansi yang disesuaikan dengan bentuk organisasi dan adanya laporan pertanggungjawaban kepada manajer yang bertanggungjawab.
Pada PG. Pesantren Baru telah menerapkan sistem akuntansi pertanggungjawaban namun dalam pelaksanaannya belum sepenuhnya sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki dalam akuntansi pertanggungjawaban. Hal ini tampak pada pengklasifikasian biaya yang belum diklasifikasikan secara jelas berdasarkan terkendali atau tidaknya biaya oleh manajer produksi sebagai pusat pertanggungjawaban biaya PG. Pesantren Baru juga belum menetapkan kode akuntansi yang menunjukkan kode pusat pertanggungjawaban, sehingga akan sulit untuk menentukan pusat pertanggungjawaban dimana biaya tersebut terjadi.
Laporan pertanggungjawaban yang dibuat PG. Pesantren Baru hanya memuat informasi kuantitatif yang menunjukkan laporan tentang anggaran biaya dan realisasinya. Sedangkan analisa yang menunjukkan terjadinya selisih tersebut belum dicantumkan dalam laporan pertanggungjawaban tersebut.
Agar sistem akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan pada PG. Pesantren Baru dapat digunakan sebagai alat pengendalian dan penilaian kinerja manajer produksi, maka sebaiknya laporan pertanggungjawaban yang disusun oleh pelaksana proyek harus menunjukkan analisa yang menjelaskan selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasi biaya, serta harus dilakukan juga pemisahan biaya antara biaya terkendali dengan biaya tidak terkendali.
Dalam memuat klasifikasi dan kode akuntansi sebaiknya dilakukan perluasan yang menunjukkan kode pusat pertanggungjawaban biaya maupun detail biaya berdasarkan terkendali atau tidaknya biaya oleh pusat pertanggungjawaban tersebut.
Actions (login required)
 |
View Item |
