INDAH AGUSTINANINGRUM, 091714353011 (2019) KADAR MCP-1 (MONOCYTE CHEMOTACTIC PROTEIN-1) PADA INFEKSI DENGUE TERHADAP RESIKO DHF/ DSS DI RSUD dr DARSONO KABUPATEN PACITAN. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text
TI. 13-19 Agu k ABSTRAK.pdf Download (30kB) |
|
Text
TI. 13-19 Agu k DAFTAR ISI.pdf Download (39kB) |
|
Text
TI. 13-19 Agu k DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (142kB) |
|
Text (FULLTEXT)
TI. 13-19 Agu k.pdf Restricted to Registered users only until 30 September 2022. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Infeksi dengue disebabkan DENV ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus Manifestasi klinik infeksi dengue dapat asimptomatik sampai dengue syock syndrome (DSS). DENV akan menyerang makrofag juga sel dendritik (DC) dan akan bereplikasi. Monosit merupakan makrofag dalam darah memproduksi sitokin dan kemokin seperti MCP-1 yang yang dapat meningkatkan permeabilitas sel endotel vaskular sehingga memiliki risiko mengalami DHF/ DSS. Makrofag dan DC mengeluarkan protein NS-1 dapat dideteksi pada fase awal demam. Peningkatan kadar MCP-1 pada infeksi dengue diikuti dengan peningkatan jumlah limfosit biru menunjukkan datangnya makrofag dan monosit ke tempat terjadinya inflamasi yang memicu proliferasi daripada limfosit. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang untuk mengetahui kadar MCP-1 pada subyek terinfeksi dengue dengan NS-1 positif pada hari demam ke 1-4 dan adanya limfosit plasma biru. Subyek penelitian adalah pasien dewasa terinfeksi dengue dengan hasil rapid tes NS-1 positif dan negatif. Kadar MCP-1 pada serum/ plasma diukur menggunakan metode ELISA sandwich. Subyek penelitian terdiri 50 pasien infeksi dengue dengan NS-1 rapid tes positif dengan demam hari kedua sampai hari keempat memiliki kadar MCP-1 lebih tinggi dibandingkan subyek sehat (420.263±158, 496vs29, 475±23.443; p=0.000), dan tidak ada perbedaan bermakna kadar MCP-1 subyek dengan DF, DHF dan DSS (436,47±225,59 vs422,77±170,55vs 448,50±117,39; p =0.844). Limfosit plasma biru berbeda bermakna pada subyek sehat dengan subyek terinfeksi DENV rata-rata 2% (p= 0,000). Dalam penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan kadar MCP-1 dan limfosit plasma biru dengan resiko kejadian DF, DHF dan DSS, peningkatan kadar meningkatkan respon datangnya makrofag dan monosit ke tempat terjadinya inflamasi yang memicu proliferasi daripada limfosit pada infeksi dengue.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK TI. 13-19 Agu k | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | MCP-1, Limfosit Plasma Biru, NS-1, Hematology parameter, Pacitan | |||||||||
Subjects: | Q Science > QR Microbiology > QR180 Immunology | |||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Imunologi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | |||||||||
Date Deposited: | 28 Sep 2019 06:08 | |||||||||
Last Modified: | 28 Sep 2019 06:08 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/87833 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |