BINTI MU’AROFAH, NIM011714153011 (2019) PROPORSI DAN POLA GENOTIF SHV, TEM, CTX-M BAKTERI BATANG GRAM NEGATIF PENGHASIL EXTENDED SPECTRUM β-LACTAMASE PADA LALAT DAN DAGING AYAM BROILER YANG DI JUAL DI PASAR TRADISIONAL DI KOTA SURABAYA WILAYAH TIMUR. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text TKD. 08-19 Aro p RINGKASAN.pdf Download (80kB)
	Text TKD. 08-19 Aro p DAFTAR ISI.pdf Download (87kB)
	Text TKD. 08-19 Aro p DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (112kB)
	Text (FULLTEXT) TKD. 08-19 Aro p.pdf Restricted to Registered users only until 30 September 2022. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Daging ayam merupakan salah satu komoditas peternakan yang memiliki nilai gizi sejajar dengan nilai gizi daging lainnya. Daging ayam mudah tercemar beberapa jenis mikroba yang terdapat pada bahan pangan adalah Bakteri Gram negatif berbentuk batang (Enterobacteriacea). Bakteri Gram negatif berbentuk batang habitatnya adalah usus manusia dan binatang. Enterobacteriaceae meliputi Escherichia, Shigella, Salmonella spp, Enterobacter, Klebsiella, Serratia, Proteus, Pseudomonas, Acinobacter dan bakteri Gram negatif lain. Pseudomonas aeruginosa bersifat invasif dan toksigenik, mengakibatkan infeksi pada pasien dengan penurunan daya tahan tubuh dan merupakan patogen nosokomial yang penting. Pencemaran mikroba pada bahan pangan berasal dari tanah, udara, air, debu, saluran pencernaan, pernafasan manusia maupun hewan seperti kecoak dan lalat. Lalat merupakan vektor yang menyebabkan pembusukan pada daging, sayur dan buah. Tujuan penelitian ini untuk mengisolasi, mengidentifikasi, menganalisis proporsi dan pola genotif SHV, TEM, CTX-M bakteri batang Gram negatif penghasil extended spectrum β-lactamase pada lalat dan daging ayam broiler yang di jual di pasar tradisional di kota Surabaya wilayah timur. Metode pengambilan sampel lalat dan daging ayam broiler secara acak pada 45 pedagang di 8 Pasar Tradisional di Surabaya wilayah timur. Penelitian ini merupakan penelitian observasional komparatif analitik dengan pendekatan cross sectional. Dilakukan pemeriksaan bakteri pengkode ESBL pada media TSB (Trypticase Soy Broth) dilanjutkan kemedia McConkey yang mengandung cefotaxime 2 ug/ml, selanjutnya diteruskan dengan uji DDST untuk uji konfirmasi bakteri penghasil ESBL. Untuk mendeteksi gen penyandi ESBL dengan mengunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil penelitian identifikasi positif pada Lalat 37 sampel (37%) dan daging ayam broiler 33 sampel (33%). Bakteri batang Gram negatif penghasil ESBL 70 isolat meliputi Escherichia coli sebanyak 52 isolat terdiri dari 22 isolat di lalat dan 30 isolat di daging ayam broiler. Klebsiella pneumoniae sebanyak 5 isolat di lalat. Enterobacter aerogenes sebanyak 2 isolat di lalat dan Pseudomonas aeruginosa sebanyak 11 isolat terdiri dari 8 isolat di lalat (2 isolat lalat terdapat 2 bakteri) dan 3 isolat di daging ayam broiler. Sementara yang non ESBL sebanyak 130 isolat terdiri dari 63 isolat di lalat dan 67 isolat di daging ayam broiler. Gen ESBL, SHV,TEM dan CTX-M Lalat positif gen SHV (7%), gen TEM (8%) dan gen CTX-M (24 %) sedangkan daging ayam broiler positif gen SHV (1%), gen TEM (18%) dan gen CTX-M (24%). Tidak terdapat perbedaan pola (adanya persamaan proporsi) gen SHV ESBL 5% ( p = 0,065), gen TEM terdapat perbedaan pola gen (p=0,036) pada gen CTX tidak terdapat perbedaan (p=1,000) ) dari masing-masing gen. Gen ESBL telah menyebar di antara Lalat dan daging ayam broiler. Hal ini menunjukan terjadinya transmisi secara horizontal antara daging dan lalat.

Actions (login required)

View Item