VIRGINIA S. E. DANIEL, 050810267 (2014) SINTESIS SENYAWA 4-ASETAMIDOFENIL-2,4-DIKLOROBENZOAT DAN UJI AKTIVITAS ANALGESIKNYA PADA MENCIT (Mus musculus). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2016-danielvirg-40036-5.ringk-n.pdf Download (265kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
SINTESIS SENYAWA 4-ASETAMIDOFENIL-2,4-DIKLOROBENZOAT DAN UJI AKTIVITAS.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Modifikasi stuktur parasetamol bertujuan untuk mendapatkan senyawa analgesik turunannya yang memiliki aktivitas analgesik lebih tinggi dibanding parasetamol. Senyawa 4-asetamidofenil-2,4- diklorobenzoat senyawa turunan parasetamol telah berhasil disintesis dan diuji aktivitas analgesiknya pada mencit (Mus musculus). Sintesis senyawa 4-asetamidofenil-2,4-diklorobenzoat dilakukan berdasarkan metode Schotten Baumann dengan mereaksikan parasetamol dengan 2,4-diklorobenzoil klorida dalam pelarut tetrahidrofuran dengan trietilamin sebagai basa yang berfungsi juga sebagai penangkap HCl dan katalisator. Reaksi substitusi nukleofilik terjadi pada gugus –OH parasetamol dan atom H pada gugus tersebut akan disubstitusi oleh 2,4-diklorobenzoil klorida. Hasil sintesis yang diperoleh sebesar 30,44%, berupa kristal putih. Senyawa hasil sintesis diuji kemurnian dengan uji jarak lebur dan kromatografi lipis tipis, hasil uji jarak lebur senyawa hasil sintesis berbeda dengan senyawa parasetamol, begitu juga dengan uji KLT dengan menggunakan 3 eluen yang berbeda, yaitu etil asetat : n-heksan (7:3), etil asetat : kloroform (6:4), dan etil asetat : n-heksan: metanol (5:3:2), sedangkan untuk konfirmasi struktur dilakukan dengan metode spekrofotometri ultraviolet, spektrofotometri inframerah dan spektrometri magnet inti (1H-NMR). Hasil spektrum UV menunjukkan bahwa ada perbedaan λ maks antara senyawa hasil sintesis dan parasetamol, hasil spektrum IR menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis telah memiliki gugus fungsi yang berbeda dari parasetamol, dan hasil spektrum (1H-NMR) menunjukkan bahwa ada perbedaan jumlah H pada senyawa hasil sintesis dan parasetamol. Uji aktivitas analgesik dilakukan dengan memberikan senyawa uji dan senyawa penginduksi nyeri pada mencit secara intraperitoneal dengan metode Writhing test. Senyawa uji 4-asetamidofenil-2,4-diklorobenzoat dengan dosis 100, 50, dan 25 mg/kg BB diberikan 20 menit sebelum induksi nyeri oleh larutan asam asetat 0,6 % volume 0,01 ml/g BB. Respon nyeri diamati 5 menit setelah pemberian induksi nyeri dalam waktu selama 30 menit. Aktivitas analgesik dihitung dari frekuensi geliat berdasarkan persentase hambatan nyeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa 4-asetamidofenil- 2,4-diklorobenzoat pada dosis 25 mg/kg BB mempunyai persentase hambatan nyeri sebesar 66,87%, pada dosis 50 mg/kg BB sebesar 81,37%, dan pada dosis 100 mg/kg BB sebesar 90,04%. Senyawa pembanding parasetamol pada dosis 25 mg/kg BB mempunyai persentase hambatan nyeri sebesar 17,84%, pada dosis 50 mg/kg BB sebesar 36,28%, dan pada dosis 100 mg/kg BB sebesar 54,70%. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa senyawa 4-asetamidofenil-2,4-diklorobenzoat mempunyai aktivitas analgesik yang lebih tinggi dibanding parasetamol. Sebagai saran adalah perlu diakukan penelitian lebih lanjut mengenai toksisitas senyawa 4-asetamidofenil-2,4-diklorobenzoat
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF KF 09/15 Dan s | ||||||
Uncontrolled Keywords: | synthesis, 4-acetamidophenyl-2,4-dichlorobenzoate, analgesic activity | ||||||
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS200-201 Pharmaceutical dosage forms | ||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi > Kimia Farmasi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Ani Sistarina | ||||||
Date Deposited: | 29 Jan 2016 12:00 | ||||||
Last Modified: | 27 Jul 2016 04:51 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/8787 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |