EVI DAMAYANTI (2015) Penetapan Kadar Kuersetin Dalam Sediaan Sirup Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Dengan Metode Klt - Densitometri. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (434kB)
	Text (ABSTRACT) 2. ABSTRACT.pdf Download (273kB)
	Text (BAB 1) 3. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (284kB)
	Text (BAB 2) 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 27 May 2023. Download (521kB) | Request a copy
	Text (BAB 3) 5. BAB III KERANGKA KONSEPTUAL.pdf Restricted to Registered users only until 27 May 2023. Download (302kB) | Request a copy
	Text (BAB 4) 6. BAB IV METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 27 May 2023. Download (448kB) | Request a copy
	Text (BAB 5) 7. BAB V HASIL PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 27 May 2023. Download (509kB) | Request a copy
	Text (BAB 6) 8. BAB VI PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 27 May 2023. Download (287kB) | Request a copy
	Text (BAB 7) 9. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until 27 May 2023. Download (268kB) | Request a copy
	Text (DAFTFAR PUSTAKA) 10. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (287kB)
	Text (LAMPIRAN) 11. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 27 May 2023. Download (647kB) | Request a copy

Abstract

Kuersetin merupakan salah satu senyawa flavonoid yang terkandung dalam daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi). Daun belimbing wuluh merupakan salah satu bahan alami yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sediaan obat herbal. Salah satu contoh sediaan obat herbal yang sering dijumpai adalah sediaan sirup. Untuk menjamin bahwa dosis pada sediaan sirup tersebut sesuai, maka perlu dilakukan penetapan kadar kuersetin dalam sediaan sirup daun belimbing wuluh. Penetapan kadar kuersetin dilakukan dengan menggunakan KLT-Densitometri karena KLT mampu melakukan pemisahan senyawa-senyawa multikomponen yang terdapat dalam ekstrak. Untuk menjamin suatu metode analisis memenuhi syarat metode yang baik, maka diperlukan validasi metode. Pada penelitian ini metode analisis yang digunakan termasuk dalam kategori I yaitu tergolong bahan aktif sehingga parameter validasi yang diukur adalah selektivitas, linearitas, batas deteksi (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ), akurasi, dan presisi. Pada penelitian ini terlebih dahulu dibuat ekstrak daun Averrhoa bilimbi (belimbing wuluh). Dari hasil uji selektivitas diperoleh fase gerak terpilih toluen : etil asetat : asam formiat (7:3:1), panjang gelombang terpilih yaitu 265 nm. Persamaan regresi linieritas y = 8506,47x + 249,524 dengan koefisien korelasi (r)0,9974 dan nilai Vxo sebesar 4,29% (memenuhi syarat Vxo≤5%). Pada uji presisi diperoleh nilai koefisien variasi sebesar 1,64% (memenuhi syarat KV≤2%). Hasil uji akurasi pada penelitian ini sebesar 91,63% ± 5,90%. Pada penetapan kadar ekstrak daun belimbing wuluh diperoleh kadar kuersetin sebesar 0,5840% (b/b) ± 6,91% dan kadar kuersetin dalam sediaan sirup daun belimbing wuluh sebesar 6,353 mg/10 ml. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa parameter validasi diantaranya selektivitas, linearitas, batas deteksi (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ), akurasi, dan presisi memenuhi persyaratan validasi dan dapat diterapkan untuk kontrol kualitas kuersetin dalam sediaan sirup daun belimbing wuluh.

Actions (login required)

View Item