Validasi Metode Kckt Pada Uji Disolusi Tablet Antihipertensi Kombinasi Valsartan-Amlodipin

RANI WIDYA SAMARA (2015) Validasi Metode Kckt Pada Uji Disolusi Tablet Antihipertensi Kombinasi Valsartan-Amlodipin. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL.pdf

Download (179kB)
[img] Text (ABSTRACT)
2. ABSTRACT.pdf

Download (97kB)
[img] Text (BAB 1)
3. BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (126kB)
[img] Text (BAB 2)
4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only until 27 May 2023.

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB 3)
5. BAB III KERANGKA KONSEPTUAL.pdf
Restricted to Registered users only until 27 May 2023.

Download (145kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 4)
6. BAB IV METODE PENELITIAN.pdf
Restricted to Registered users only until 27 May 2023.

Download (181kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 5)
7. BAB V HASIL PENELITIAN.pdf
Restricted to Registered users only until 27 May 2023.

Download (260kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 6)
8. BAB VI PEMBAHASAN.pdf
Restricted to Registered users only until 27 May 2023.

Download (150kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 7)
9. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.pdf
Restricted to Registered users only until 27 May 2023.

Download (102kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (126kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
11. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only until 27 May 2023.

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Prevalensi hipertensi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Terapi kombinasi antihipertensi valsartan dan amlodipin dinyatakan lebih efektif untuk menurunkan tekanan darah daripada penggunaannya secara tunggal. Pemerintah menjamin mutu obat yang beredar dengan mempersyaratkan beberapa kriteria untuk memperoleh izin edar, salah satunya wajib uji ekivalensi. Uji ekivalensi in vivo meliputi uji bioavailabilitas dan farmakodinamik komparatif, sedangkan uji ekivalensi in vitro meliputi uji disolusi terbanding yaitu uji disolusi komparatif. Uji disolusi secara in vitro memiliki peranan penting dalam pengembangan formulasi obat dan kontrol kualitas, serta dapat digunakan untuk memonitor konsistensi dan stabilitas produk obat. Langkah awal untuk menentukan bioekivalensi suatu produk obat baru adalah memastikan apakah metode analisis pada uji disolusi yang digunakan sudah sesuai. Validasi metode analisis memegang peranan penting untuk mencapai tujuan tersebut karena hasil dari metode analisis yang tervalidasi dapat digunakan untuk menentukan kualitas dan konsistensi hasil analisis. Validasi metode uji disolusi meliputi penentuan spesifisitas, linieritas, presisi, akurasi, stabilitas, dan robustness. Teknik kromatografi yang paling umum digunakan untuk uji disolusi adalah Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik yang memiliki fase diam bersifat non polar dan fase gerak bersifat polar. Valsartan memiliki log P = 4,74 dan amlodipin memiliki log P = 3,00, sehingga secara teoritis amlodipin akan terelusi terlebih dahulu dan valsartan akan teretensi dalam kolom akibat perbedaan sifat polaritasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Memperoleh metode analisis yang valid pada uji disolusi pada tablet kombinasi valsartan dan amlodipin dengan menggunakan KCKT. Metode analisis untuk uji disolusi tablet kombinasi valsartan dan amlodipin belum terdapat pada kompendia, dan dalam penelitian ini dilakukan validasi terhadap merode analisis uji disolusi tablet valsartan dan amlodipin yang diadopsi dari USP Forum tahun 2014. Instrumen yang digunakan adalah KCKT, dengan fase gerak asetonitril : air : asam trifluoroasetat (50:50:0.2 v/v/v), kecepatan alir 1,2 ml/menit, volume penyuntikan 10μl, kolom Phenomenex Luna 5μm Phenyl-Hexyl 150 x 4,6 mm, suhu kolom 40°C, dan detektor UV dengan panjang gelombang 230 nm. Pada uji spesifisitas dilakukan penyuntikan larutan standar valsartan-amlodipin, serta larutan plasebo dalam media disolusi ke sistem KCKT, dan diperoleh kromatogram yang menunjukkan bahwa tidak ada puncak lain yang muncul pada waktu retensi valsartan dan amlodipin. Selanjutnya dilakukan uji linieritas dengan menyuntikkan larutan standar valsartan-amlodipin dengan kadar yang berbeda secara bertingkat ke sistem KCKT, sehingga diperoleh persamaan regresi untuk valsartan yaitu y = 22535,93x – 3497,75 dengan r = 0,9999 dan Vxo = 0,44%, dan persamaan regresi untuk amlodipin yaitu y = 17874,50x – 5239,80 dengan r = 0,9992 dan Vxo = 2,40%. Hasil tersebut menunjukkkan adanya hubungan yang linier antara konsentrasi valsartan maupun amlodipin dengan area yang diperoleh. Akurasi dilakukan dengan metode spiked placebo recovery, menggunakan tiga kadar yang berbeda dengan masing-masing tiga kali replikasi. Rata-rata persen perolehan kembali yang didapatkan yaitu 99,51% untuk valsartan dan 99,18% untuk amlodipin. Untuk penentuan presisi (repeatability) digunakan data dari akurasi yang menghasilkan nilai RSD recovery tidak lebih dari 2,0%. Sedangkan pada penentuan presisi antara dilakukan dengan metode spiked placebo recovery, menggunakan satu kadar dengan enam kali replikasi, dan analisis dilakukan oleh dua analis yang berbeda serta dua alat yang berbeda. Hasil yang diperoleh yaitu selisih nilai ratarata disolusi valsartan maupun amlodipin pada analis pertama dan analis kedua tidak lebih dari 10%. Penentuan stabilitas dilakukan dengan menyuntikkan larutan standar valsartan-amlodipin ke sistem KCKT setiap interval waktu tertentu, dan diperoleh hasil bahwa valsartan dan amlodipin masih stabil dalam waktu 300 menit, ditunjukkan dengan kadar yang masih berada dalam rentang 98%-102% (USP XXXVII, 2014). Penentuan robustness dilakukan dengan mengubah kondisi analisis, yaitu laju alir sebesar ±0,2 ml/menit. Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai resolusi > 2,0, RSD area < 2,0%, tailing factor < 2,0 dan theoretical plate ≥ 2000. Berdasarkan hasil yang diperoleh, metode ini telah memenuhi persyaratan validasi yang ditetapkan dalam USP XXXVII, meliputi spesifisitas, linieritas, akurasi, presisi, stabilitas, dan robustness.Metode yang telah tervalidasi ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk analisis rutin pada uji disolusi tablet antihipertensi kombinasi valsartan-amlodipin.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF KF 49/15 Sam v
Uncontrolled Keywords: Method Validation, HPLC, Dissolution, Amlodipine, Valsartan.
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS1-441 Pharmacy and materia medica
R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS200-201 Pharmaceutical dosage forms
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > Kimia Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
RANI WIDYA SAMARANIM051111033
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorM.YuwonoNIDN0005056003
Thesis advisorSetyo PrihatiningtyasNIDN0011048201
Depositing User: Ani Sistarina
Date Deposited: 02 Mar 2016 12:00
Last Modified: 27 May 2020 04:27
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/8799
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item