PRATAMI PILUTANINGTYAS, 050110019E
(2006)
OPTIMASI pH AWAL MEDIA FERMENTASI UNTUK PRODUKSI ANTIBIOTIKA Streptomyces sp-15 MENGGUNAKAN MEDIA CAIR ISP4-AMPAS TAHU.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Antibiotika merupakan senyawa kimia spesifik yang berasal dari hasil produksi mikroorganisme hidup yang dalam jumlah kecil dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain. Antibiotika termasuk kelompok obat yang paling sering dan terbanyak digunakan untuk memerangi penyakit infeksi. Antibiotika diperoleh dari hasil fermentasi berbagai macam mikroba, salah satunya adalah Streptomyces sp-15.
Tujuan penelitian ini adalah menentukan pH awal media fermentasi yang optimal untuk menghasilkan antibiotika Streptomyces sp-15 pada media cair ISP4 yang mengandung ampas tahu 0,5%. Dalam penelitian ini pH awal media yang digunakan adalah 7,0; 7,5; 8,0 dan 8,5. Sedangkan suhu yang digunakan dalam penelitian ini adalah suhu 30°C. Percobaan dilakukan dengan membuat biakan Streptomyces sp-15 dalam media ISP-4 cair yang dikocok selama 2 hari. Sebanyak 1 mL biakan yang dimasukkan ke dalam 4 Erlenmeyer berisi 50 mL media ISP-4 cair dan ditambah ampas tahu 0,5% diatur pH awal media pada rentang pH 7,0; 7,5; 8,0 dan 8,5, kemudian masing-masing diinkubasi pada shaker incubator selama 2 hari pada kecepatan 150 rpm suhu masingmasing 30°C. Dari masing-masing Erlenmeyer diambil sebanyak 25 µL yang kemudian dimasukkan ke dalam lubang (uji potensi dengan metode cetak lubang) pada media nutrient agar yang telah diberi mikroba uji, dan diinkubasi selama 24 jam, pada suhu 30-35°C. Diameter zona hambatan diukur. Pengambilan sampel untuk uji potensi dilakukan setiap 24 jam selama 7 hari dengan 4 kali replikasi. Sebagai mikroba uji digunakan Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922.
Hasil analisis data menggunakan SPSS untuk uji daya hambat terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 menunjukkan bahwa kondisi 1, 2, 3 dan 4 (kondisi 1: suhu 30°C pH 7,0; kondisi 2: suhu 30°C pH 7,5; kondisi 3: suhu 30°C pH 8,0; kondisi 4: suhu 30°C pH 8,5) menghasilkan diameter zona hambatan yang besar (15, 03 mm) dan keempatnya memberikan perbedaan yang tidak bermakna. Untuk kondisi 1 sampai dengan 4 diameter zona hambatan mulai terlihat pada hari ke-2 dan berakhir pada hari ke-6. Kondisi 1 dan kondisi 3 menunjukkan diameter zona hambatan maksimum pada hari ke-3, sedangkan untuk kondisi 2 dan kondisi 4 menunjukkan diameter zona hambatan maksimum pada hari ke-4.
Uji potensi terhadap Escherichia coil ATCC 25922 menujukkan bahwa pada kondisi 1, 2, 3 dan 4 juga menghasilkan diameter zona hambatan yang besar (16, 45 mm). Pada kondisi 1 sampai dengan 4 daya hambat mulai terlihat pada hari ke-2 dan berakhir pada hari ke-7. Pada kondisi 1 uji potensi terhadap Eschericia coil ATCC 25922 juga menunjukkan adanya zona hambatan maksimum pada hari ke-3. Sedangkan untuk kondisi 2, 3 dan 4 menunjukkan diameter zona hambatan yang maksimum pada hari ke-5. Pada kondisi 3 dan 4 diameter zona hambatan mengalami peningkatan dan mengalami penurunan. Berdasarkan Analisis data dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil bahwa tidak didapatkan pH awal media fermentasi yang optimal untuk menghasilkan antibiotika Streptomyces sp-15 pada media cair ISP4-Ampas Tahu.
Actions (login required)
 |
View Item |
