REGINA PRAMESTI RAGAM, 121511133137 (2019) PEMAKAIAN AKRONIM DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text
Fs.Bi.88-19 Rag p abstrak.pdf Download (190kB) |
|
Text
Fs.Bi.88-19 Rag p daftar isi.pdf Download (121kB) |
|
Text
Fs.Bi.88-19 Rag p daftar pustaka.pdf Download (176kB) |
|
Text (FULLTEXT)
Fs.Bi.88-19 Rag p.pdf Restricted to Registered users only until 8 October 2022. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian yang berjudul ―Pemakaian Akronim di Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya‖ ini mengkaji tentang akronim-akronim yang digunakan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Yang pertama untuk mendeskripsikan alasan-alasan mengapa akronim banyak digunakan di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya untuk mendeskripsikan efek penggunaan akronim bagi kelancaran komunikasi pada lingkungan Pemerintah Kota Surabaya. Yang kedua untuk memaparkan pola-pola pembentukan akronim pada lingkungan Pemerintah Kota Surabaya. Yang ketiga mendeskripsikan akronim-akronim yang ada apakah sudah sesuai dengan kaidah Fonotaktik Bahasa Indonesia. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan kuesioner dan metode simak. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat dua alasan mengapa di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya banyak menggunakan akronim. Alasan pertama agar komunikasi di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya dapat berjalan dengan efektif. Alasan kedua, akronim digunakan agar komunikasi lebih jelas,singkat dan mudah diingat. Dua alasan di atas merupakan harapan dari penggunaan akronim, namun kenyataannya penggunaan akronim tersebut menimbulkan efek. Efek penggunaan akronim yang pertama adalah proses berkomunikasi antar pegawai pemerintah kurang berjalan efektif dan terjadilah misscomunication. Kemudian, efek yang kedua adanya akronim tersebut membuat pegawai pemerintah menjadi bingung dan kesulitan untuk mengingat, dikarenakan ada beberapa faktor.Selain itu, akronim yang ditemukan di Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya ini memiliki tiga pola pembentukan. Pertama pola gabungan huruf awal yang terdapat pada konstruksi 3,4,5 kata. Yang kedua pola gabungan kata pada konstruksi 2 dan 3 kata. Pola ketiga merupakan pola campuran dari gabungan huruf dan gabungan kata yang terdapat pada konstruksi 3,4,5. Sehubungan dengan pembentukan pola-pola di atas, akronim kata pada umumnya terdiri atas rentetan bunyi yang berstatus kata bahasa Indonesia.Oleh karena itu, akronim hendaknya selaras dengan kaidah Fonotaktik Bahasa Indonesia. Fonotaktik yang digunakan pada penelitian ini meliputi distribusi vokal,distribusi konsonan dan kluster. Akronim pada lingkungan Pemerintah Kota Surabaya ini sebagian besar sudah sesuai dengan kaidah Fonotaktik Bahasa Indonesia,hanya ada beberapa akronim saja yang tidak sesuai.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FS.BI 88/19 Rag p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | akronim, pemerintah kota surabaya, fonotaktik,pola pembentukan. | ||||||
Subjects: | P Language and Literature | ||||||
Divisions: | 12. Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Marina | ||||||
Date Deposited: | 08 Oct 2019 08:02 | ||||||
Last Modified: | 08 Oct 2019 08:02 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/88549 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |