LEONI RATNA SARI, 121511133069 (2019) PELANGGARAN PRINSIP PERCAKAPAN DAN IMPLIKATUR DALAM WACANA HUMOR NU ONLINE: KAJIAN PRAGMATIK. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text FS.BI.114-19 Sar p abstrak.pdf Download (107kB)
	Text FS.Bi.114-19 Sar p daftar isi.pdf Download (69kB)
	Text FS.Bi.114-19 Sar p daftar pustaka.pdf Download (45kB)
	Text (FULLTEXT) FS.Bi.114-19 Sar p.pdf Restricted to Registered users only until 9 October 2022. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Di era internet, wacana humor semakin marak di berbagai media. Salah satu situs web yang cukup berpengaruh dengan konten-konten humornya adalah NU Online. NU Online merupakan situs resmi dari organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU). Wacana humor yang terdapat dalam situs NU Online disajikan dalam bentuk cerita lucu yang memuat konteks, tokoh, dan dialog. Aspek-aspek pragmatik dan konteks adalah hal yang paling menonjol dalam wacana humor NU Online. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek-aspek pragmatik bahasa yang menyebabkan efek kelucuan (comic effect) dalam wacana humor NU Online. Adapun objek dari penelitian ini adalah tuturan yang mengandung pelanggaran prinsip percakapan (meliputi pelanggaran terhadap prinsip kerja sama dan prinsip kesantunan) dalam wacana humor NU Online. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini berisi pemaparan mengenai bentuk-bentuk pelanggaran prinsip percakapan meliputi pelanggaran terhadap prinsip kerja sama dan prinsip kesantunan serta wujud implikatur percakapan yang terdapat dalam wacana humor NU Online. Pelanggaran prinsip kerja sama meliputi pelanggaran terhadap maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim hubungan, maksim cara, dan maksim ganda. Pelanggaran prinsip kesantunan meliputi pelanggaran terhadap maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penerimaan, dan maksim kesepakatan. Adapun wujud implikatur percakapan yang terdapat dalam wacana humor NU Online antara lain (1) implikatur representatif dengan wujud menyatakan; (2) implikatur direktif dengan wujud meminta, memaksa, menasihati, menantang, menyuruh, serta menyarankan dan mempersilakan; (3) implikatur ekspresif dengan wujud mengelak, mengkritik, menolak, menghina, menyindir, dan marah; (4) implikatur komisif dengan wujud menyatakan kesanggupan.

Actions (login required)

View Item