RIZA PUJI INDRIAWAN, 141411131026 (2019) PERBEDAAN TANAMAN BUAH TOMAT (Lycopersicon esculentum), CABAI (Capsicsum frutencens L.) DAN TERONG (Solanum melongena L.) TERHADAP PENYERAPAN FOSFAT (PO4) DAN TINGKAT KEKERUHAN AIR BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO (Clarias sp.) PADA SISTEM AKUAPONIK = DIFFERENCES IN TOMATO (Lycopersicon esculentum), CHILI (Capsicsum frutencens L.) AND EGGPLANT (Solanum melongena L.) PLANTS AGAINST PHOSPATE (PO4) ABSORPTION AND WATER TURBIDITY LEVELS IN DUMBO CATFISH (Clarias sp.) CULTIVATION IN AQUAPONIC SYSTEM. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Text (ABSTRACT)
KKC KK PK.BP.209-19 Ind p ABSTRAK.pdf Download (134kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
KKC KK PK.BP.209-19 Ind p DAFTAR ISI.pdf Download (136kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
KKC KK PK.BP.209-19 Ind p DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 10 October 2022. Download (147kB) | Request a copy |
|
Text (FULLTEXT)
KKC KK PK.BP.209-19 Ind p SKRIPSI.pdf Restricted to Registered users only until 10 October 2022. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Sumber penyebab penurunan kualitas air pada budidaya perikanan adalah peningkatan produk metabolik hasil penguaraian sisa pakan dan feses yang tidak terkendali dalam pengelolaan kualitas air, yaitu seperti kandungan nitrogen, fosfat, kalium, natrium dan unsur hara makro lainya. Kelimpahan fitoplankton (blooming plankton) menyebabkan menurunnya kualitas air dan air menjadi toksik yang sangat berbahaya bagi ikan. Kekeruhan pada perairan kolam dapat mengurangi cahaya matahari untuk masuk ke dalam perairan dan dapat menghambat fitoplankton untuk berfotosintesis. Pada penelitian ini menggunakan tanaman tomat, cabai dan terong karena tanaman tersebut memiliki potensi akar yang dapat menyerap unsur-unsur hara makro karena memiliki perakaran tunggang dengan perakaran samping yang terus memanjang. Hasil perhitungan uji Analisis of Varian (ANOVA) menunjukkan bahwa perbedaan tanaman cabai, tomat dan terong dalam sistem akuaponik menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0,05) terhadap kualitas air. Penyerapan fosfat dan tingkat kekeruhan air budidaya mengalami perbedaan yang nyata pada setiap perlakuan disetiap minggu selama satu bulan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pada setiap minggu perlakuan terbaik terjadi pada perlakuan P3(tanaman terong) selama satu bulan penelitian dengan efektifitas rata-rata penyerapan konsentrasi fosfat dan tingkat kekeruhan air pada minggu ke-0 hingga minggu keempat adalah 0,0665 mg/L; 0,1597 mg/L; 0,1265 mg/L; 0,0776 mg/L; dan 0,0677 mg/L, tingkat kekeruhan air menunjukkan hasil yaitu 1,026 NTU; 3,016 NTU; 3,220 NTU; 3,304 NTU; dan 4,442 NTU. Perlakuan P0 (kontrol) menjadi perlakuan terburuk pada setiap minggu selama satu bulan karena mengalami peningkatan konsentrasi fosfat dan kekeruhan pada setiap minggu selama satu bulan penelitian.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK PK.BP.209/19 Ind p | |||||||||
Subjects: | Q Science > QL Zoology > QL614-639.8 Fishes | |||||||||
Divisions: | 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan > Budidaya Perairan | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | mrs hoeroestijati beta | |||||||||
Date Deposited: | 10 Oct 2019 06:02 | |||||||||
Last Modified: | 11 Oct 2019 03:28 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/88754 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |